Inget ga dulu waktu kita masih kecil, cita-citanya mau jadi apa? Ada yang pengen jadi dokter, pilot, guru, bahkan ada yang pengen jadi supermen, hehe. Inget kan? Seiring berjalannya waktu, semakin bertambah usia, pas ditanya lagi tentang cita-citanya kita menjawabnya semakin ragu. Cita-cita semasa kecil dulu kayaknya udah ga realistis deh sekarang.


Kalo gue tetep pengen jadi dokter, itu mustahil banget kayaknya. Jadi dokter kan biaya kuliahnya ga kecil. Belum lagi otak gue kayaknya ga mumpuni deh. Ah gue ga jadi deh pengen jadi dokter. Gue mau pilih cita-cita yang lebih realistis aja, yang gue mampu mewujudkannya.


Mungkin kurang lebih begitu kali yaaa. Semakin beranjak dewasa kita malah meragukan apa yang waktu kecil kita cita-citakan. Kenapa sih bisa begitu? Karena semakin dewasa dominasi yang kita pakai adalah otak kiri, otak yang bicara tentang logika dan realistis. Waktu kita kecil dominasi kerja otak kita adalah otak kanan. Pas ditanya cita-cita kita ga mikir lama untuk menjawabnya. Nah sekarang udah beda lagi.

Karena pakenya logika, realistis apa ga, muncullah rasa takut. Kita takut kalo tetap dengan cita-cita waktu kecil dulu ga akan tercapai, karena begini begitu. Ya dengan berbagai alasan yang kita kemukakan.

Pemberani itu kata guru saya bukan orang yang ga punya rasa takut. Pemberani itu adalah orang yang menghadapi rasa takutnya. Pada saat rasa takut itu datang, takut gagal, takut salah, takut dicemooh, dll, itu hanyalah sekedar rasa yang sebenernya belum tentu terjadi, rasa yang cuma bisa dirasain sama diri sendiri, namanya rasa itu bukan suatu hal yang konkrit, dia itu abstrak.


Takut gagal? Orang gagal itu bukan orang yang ketika dia mencoba sesuatu eh ternyata ga berhasil. Bukan. Orang gagal itu adalah orang yang ga pernah mencoba sama sekali, orang yang ga berbuat apa-apa, orang yang terus menghadirkan rasa takut gagal. Gimana bisa tau gagal apa ga kalo kita cuma bisa ngomong "Gue takut gagal"?


Takut salah? Orang salah itu bukan orang yang ketika dia belajar sesuatu lalu ternyata dia salah. Bukan. Orang salah itu adalah orang yang ga pernah belajar dari kesalahannya, orang yang selalu merasa benar, orang yang ga pernah mau disalahkan dan mengakui kesalahannya.


Anggaplah saya berada disamping teman-teman dan saya menepuk pundak teman-teman, lalu berkata “Ketakutan itu hanya ada disini (otak dan hati). Masa depan kamu, kamu yang membangunnya. Bukan saya, bukan orang tua kamu, bukan teman-teman kamu. Kamu bertanggung jawab sendiri atas kehidupan kamu. Karena hidup ini hanya sekali, maka hiduplah secara luar biasa, jadi orang luar biasa, jadilah pemberani. Ga ada yang bisa menghalangi kamu untuk mencapai impian kamu kecuali diri kamu sendiri dengan rasa takut kamu itu.


Hadapi, jangan dihindari. Jika kamu menghindar, maka dia akan terus mengejar kamu. Tapi jika kamu menghadapi dan menyelesaikannya, maka lihatlah yang akan terjadi. Allah katakan Dia akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kehilangan harta, kelaparan, kekurangan pangan. Lihat, Allah katakan Dia menguji kamu SEDIKIT saja. Tapi lihat dampaknya pada diri kamu, SEDIKIT itu menjadi banyak manakala kamu fokus padanya.


Masih ingatkah akan Law of Attraction? Yaa gunakanlah itu dengan cara bersyukur, menarik apa yang kita inginkan.  Jauhkan segala keluh kesah dan kata-kata yang membuat kita selalu menjadi orang yang tidak mungkin untuk mendapatkan apa yang kita impikan. Jauhkan hal itu mulai dari kata yang terucap langsung dari lisan kita, kata yang terucap dalam hati kita, kata yang terlintas dalam benak kita, juga kata yang tertulis pada media apapun, media sosial, buku diary, atau apapun itu.”

Kita punya Allah Yang Maha Kaya, jadi masihkah kita takut? Masihkah kita ragu? Ini tentang tauhid, kawan. Yakinilah Allah selalu bersama kita. Wujudkan impian kamu mulai dari sekarang.



@imardalilah

Leave a Reply