Posted by Imar in
on
-
Ahad ini terbilang cerah dengan cuaca yang setiap harinya
hujan. Yaa walaupun mendung-mendung gitu yaaa pagi-pagi. Terus siangnya gerimis
romantis gitu, hehe.
Hujan itu turunnya pasti berjamaah, bebarengan sama
temen-temennya. Beda sama manusia yang dilahirkan sendirian. Sekalipun kembar
pasti brojolnya satu-satu, ga langsung dua gitu kan. Sampe anak kucing, telor
ayam, gitu juga kayaknya. Saya rasa ga ada yang dilahirin brojol bareng-bareng
gitu. Hehe.
Nabi Adam ‘Alaihi Salam pun diciptakan sama Allah seorang
diri sampe akhirnya minta dikasih temen kan dan diciptainlah Hawa sebagai teman
hidup Nabi Adam.
Kali ini saya pun rasakan sendiri itu (lagi). Saat masih
dirumah teman, kakak saya kirim SMS berpesan kalo sampai rumah jangan lupa
pintu kunci karena dirumah udah ga ada siapa-siapa, kakak yang tinggal bareng
saya udah pindah kerumahnya sendiri.
Allah ingatkan saya kembali, pada hakikatnya manusia itu
sendirian. Terlahir sendirian, mati pun sendirian. Dia akan mempertanggung
jawabkan atas perbuatannya sendiri. Sungguh ini satu pengingat yang sangat
keras dimana saya masih banyak kekurangan diri disana sini.
Fase sendirinya saya adalah didalam perut. Karena saya bukan
anak kembar, hehe. Ada teman, tapi bukan jabang bayi juga. Temannya yaaa
lambung, usus, hati, tulang, (hehe sok tau yaaa). Pun itu yang dialami hampir
semua orang didunia ini. Kalo bayi kembar ga tau deh gimana, ga ngatri juga.
Fase berikutnya adalah terlahirnya saya kedunia. Dikasur yang
empuk (lagi-lagi sok tau) itulah tempat lahir saya. Jadi kalo di biodata ada
kolom Tempat Tanggal Lahir terus saya tulis Bogor, itu salah banget sebenernya.
Mestinya sih Tempat Tanggal Lahir : Kasur empuk ukuran 80cm x 180cm. wohoho
jangan ditiru dimanapun.
Kemudian fase sendiri saya lewati saat saya usia 11 tahun. Kala
itu saya masih duduk dikelas 6 SD. Lah ngapain juga ya saya duduk? Emang ga
pulang-pulang apa? Ga capek duduk mulu? (halah, satres lah eta mah). Ahad, 22 September
2002 Ibu saya dijemput malaikat Izroil dan 4 bulan kemudian tepatnya 21 Januari
2003 Ayah saya menyusul Ibu. Itu adalah salah satu fase terberat dalam hidup
saya. Well, saya sendirian. Walaupun pada kenyataannya engga tapi tetap aja
seusia saya saat itu masih sangat membutuhkan orang tua.
Fase sendiriannya saya lagi adalah pada saat masuk SMA. Yaa sendiri
karena ga ada teman dari SMP, semua orang-orang baru. Sendiri lagi. Lalu fase
kuliah, pun sama dengan SMA ga ada yang kenal. Sendiri lagi, lagi-lagi sendiri.
Sampe nih ke hari ini saya diingatkan oleh Allah “Mar, Im,
Lo tuh pada dasarnya sendiri. Lahir sendirian, entar mati dikuburan juga
sendirian, entar di akherat lo tanggung jawab atas apa yang lo lakuin juga
sendirian. Semua orang begitu, sendirian”.
Menurut saya, sendiri itu hal yang wajar. Hakikatnya sendiri
toh? Namun pada prosesnya, pada kehidupan manusia, mereka pasti membutuhkan
teman. Yaaa teman berbagi, teman ngobrol, bahkan teman hidup.
Mulai saat ini belajarlah untuk sendiri, mandiri. Apapun yang
kita lakukan akan menjadi tanggung jawab kita. Sekalipun kita lebih nyaman
dalam kebersamaan pasti deh saya yakin kita juga butuh waktu dimana kita maunya
sendirian. Entah untuk merenung, nonton film, ngerjain skripsi, baca buku,
galau, dan lainnya.
Jangan bersedih kawan. Kita semua, umat manusia senasib ko. Saya
aja lagi sendirian dirumah, biasa aja. Mungkin sedang Allah perjalankan,
dikasih pembelajaran, dilatih, buat entar di alam kubur sana, di akherat sana. Supaya
kita entar ga kaget-kaget banget gitu pas sendiri dalam gelapnya alam kubur.
@imardalilah
Blog Archive
-
▼
2014
(102)
-
▼
Februari
(28)
- Just Do It
- Mie Instan Aja Ga Instan
- Debat dan Diskusi
- Agent of Change
- Anak Cerminan Orang Tua
- Kaya dan Miskin
- Rasa Takut
- 5 Cara Mendidik Anak
- Cara Merespon Masalah
- Cara Efektif Menasehati Anak
- Saya Cinta Ibu
- Law of Attraction
- PPP
- Menunggu dan Jemputlah
- Menunggu dan Ditunggu
- Pemberi Harapan Palsu
- Stay Cool
- Jaga Diri Jaga Orang Lain
- Love Is Never Wrong
- Bersilaturahim Nambah Rezeki
- Memutus Rantai
- Manusia Bodoh
- What Should I Do
- Yang Tersirat
- Memiliki Karena Kehilangan
- Bebersih Yuk
- Sendirian
- Meminta Maaf
-
▼
Februari
(28)
Mengenai Saya
Diberdayakan oleh Blogger.
Alhamdulillah :-)