Posted by Imar in
on
-
Jika teman-teman perhatikan dan sering
berkunjung ke blog ini, kebanyakan isinya tentang cinta, jodoh, menikah. Yekan?
Dan jika ada yang berpikiran, kenapa sih yang dibahas itu-itu mulu? Kenapa ga
bisnis, kenapa ga kesehatan, kenapa ga kepribadian, dls, maka perlu saya jawab
disini agar clear.
Saya menamakan diri saya sebagai Pendakwah
Persiapan Pernikahan, kalo disingkat PPP. Wah kalo begitu kamu ustadzah dong?
MantePPP dong udah jadi ustadzah?
Well, dakwah
berarti mengajak pada kebaikan dan mencegah terjadinya kemunkaran. Dakwah
adalah tugas bagi setiap muslim. Dakwah bukan suatu kegiatan profesi seseorang.
Dakwah bukan kewajiban seorang ustadz atau ustadzah saja. Dakwah adalah suatu
kewajiban, mengamalkan surat Al ‘Ashr khususnya ayat 3. Jadi, saya bukan
ustadzah.
Persiapan pernikahan apa yang dimaksud? Apakah
persiapan seperti menyiapkan undangan, besanan, hingga hidangan? Hhm semacam
Wedding Organizer gitu yaaa?
Hehe, bukan dong. Yang saya maksud adalah persiapan pernikahan (marriage) bukan persiapan pernikahan (wedding). Apa bedanya? Wah harusnya teman-teman sudah tau perbedaan dari keduanya.
Marriage artinya pernikahan pada proses pernikahannya, pada saat menjalani pernikahan itu, bisa dibilang setelah ijab qabul terucap, perjalanan pernikahan seumur hidup. Sedangkan wedding adalah pesta pernikahan, resepsi, walimah (kalo ga salah).
Jadi sangat berbeda antara marriage dengan wedding. Disinilah kita terjebak. Kebanyakan fokus mempersiapkan wedding ketimbang marriage. Padahal pernikahan itu membutuhkan bekal yg cukup, bkn sekedar kejar setoran utk lamaran, resepsi, dll.
Kenapa saya memilih PPP? Karena ini sangat penting. Saat kita pahami betul makna dan tujuan pernikahan insya Allah persiapannya pun matang, bukan sekedar 'kejar setoran'. Kualitas keluarga menentukan kualitas generasi muda dan negaranya.
Jadi, bukan hal yg ANEH kalo ada JOMBLO bahas tentang pernikahan karena memang persiapannya saat kita JOMBLO. Yang ANEH justru pada saat kita JOMBLO malah seneng-seneng ga karuan, memuaskan waktu sebelum terikat pernikahan.
Bayangin dong kita bakal hidup (seumur hidup) dengan orang yang itu-itu aja, sampe kita mati. Orang yang pacaran aja baru sebulan dua bulan, setaun dua taun, sepuluh taun dua puluh taun, udah bosen, apalagi ini yang seumur hidup. Membangun dan mempertahankan marriage mesti dong punya ilmu yang memadai? Seumur hidup gitu loh. Sekarang zamannya JOMBLO prepare PERNIKAHAN yg sesungguhnya.
Ga usah lg malu bahas ttg CINTA, pernikahan, dll. Adik saya @dinanurhayatii aja bisa bikin buku dari ngebahas JODOH. HEBAT kan? Padahal doi belum genap 20 tahun. Gimana ga banyak perceraian, pertikaian, kalo kita aja ga paham makna dan tujuan pernikahan. Sekedar ganti status? Atau udah muak ditanya "Kapan nikah?" mulu? Atau mau ngebuktiin kalo situ juga 'laku'?
Gimana bisa pnya anak CERDAS kalo kita ga tau ilmu mendidik anak. Golden age aja mgkn ga tau. Menikah itu bkn perlombaan, bkn jg siapa yg lebih TUA dia lbh dulu nikah. BUKAN ! Menikah itu siapa yg siap silakan maju.
Bukan menikah karena dikejar-kejar umur, dikejar-kejar pertanyaan orang tua. Menikah itu siapa siap dia selamat. Ukuran siapnya? Ya dari berbagai sisi, silakan baca di http://t.co/zH83fjunfA.
Saya bukan ahli pernikahan, bukan juga konsultan pernikahan. Malah saya belum menikah. Saya sadar diri bahwa ilmu pengetahuan saya ga seberapa. Maka dari itu fokus saya pada persiapan (ya proses pemantasan diri, proses menunggu, proses menjemput, dll, yang berhubungan dengan bekal menjalani marriage) bukan pada pernikahannya (setelah akad).
Menurut saya, awal menentukan akhir. Gimana proses menjemput jodoh, proses pemantasan diri, proses menunggu, itu akan menentukan kehidupan pernikahan. Proses tersebut ga gamblang saya jelaskan dalam satu artikel karena keterbatasan menulis dalam sebuah artikel. Namun jika teman-teman jeli, sebenarnya artikel satu dengan yang lain saling berhubungan.
Rumusnya adalah : Jodoh yang baik = Didapatkan dengan cara yang baik + ditempat yang baik
Kenapa harus dengan rumus tersebut?
Ingat amal yang ga terputus jika manusia mati?
1) Amal jariyah; 2) Ilmu yang bermanfaat; 3) Anak yang soleh.
Gimana caranya kita ‘dapetin’ anak yang soleh?
Anak itu ‘berasal’ dari orang tua, orang tua
‘berasal’ dari pribadi masing-masing. Artinya jika kita ingin mendapatkan anak
yang soleh, mestilah orang tuanya soleh terlebih dahulu. Itu adalah pemantasan
diri menjadi orang tua dari anak yang soleh. Lalu darimana orang tua bisa
soleh? Ya dari masing-masing pribadi yang berusaha untuk men-soleh-kan dirinya
sehingga ia mencari calon ibu/bapak yang soleh/ah pula. Terbentuklah ‘tim’ yang
soleh.
Kata Allah, yang baik untuk yang baik. Berarti
jodoh adalah cerminan kita. Jika kita soleh, maka jodoh kita pun soleh. Gimana
caranya dapetin yang soleh? Dengan men-soleh-kan diri sendiri sehingga Allah
pertemukan dengan yang soleh pula.
Hubungannya dengan rumus yang tadi adalah ga mungkin jodoh yang baik bisa didapatkan dengan cara yang ga baik dan ditempat yang ga baik. Saat kita melakukan cara yang ga soleh, yang ga baik dalam menjemput jodoh, artinya kita ga termasuk orang soleh. Kan tadi rumusnya jelas “Jodoh yang baik = Cara yang baik + Tempat yang baik”.
Jambu aja yang dasarnya halal kalo cara mendapatkannya ga baik bisa jadi haram, kan? Begitu juga jodoh, menurut saya. Kalo kita sering komunikasi dengan lawan jenis yang disuka, pagi siang sore malem pun sampe tahajud inget terus, itu namanya pake cara yang ga baik. Iya sih kita ga pacaran tapi kita zina hati, zina mata, zina lisan, zina pikiran. Sampe yang membenarkan zina tersebut adalah melakukan ijma (hubungan intim suami istri).
Ayo kaffah. Jika ga pacaran, katakan, yakini, dan lakukan. Jika iya pacaran, silakan juga lakukan dengan tanggung jawab masing-masing. Jangan kita lakukan setengah-setengah. Kata Allah yang setengah-setengah itu orang munafik. Masa iya kita mau membangun rumah tangga atas dasar kemunafikan?
Pesan saya, jangan lagi yaa
ngenyein JOMBLO bicara JODOH. Kesian kamu soalnya. Dia udah belajar banyak eh
kamu sibuk ngenyein orang, ga dapet apa-apa selain dosa.
Jadi, PPP kepanjangan dari Pendakwah Persiapan Pernikahan. Persiapan pernikahan dengan cara yang baik ditempat yang baik agar mendapatkan JODOH yang baik :)
@imardalilah
Blog Archive
-
▼
2014
(102)
-
▼
Februari
(28)
- Just Do It
- Mie Instan Aja Ga Instan
- Debat dan Diskusi
- Agent of Change
- Anak Cerminan Orang Tua
- Kaya dan Miskin
- Rasa Takut
- 5 Cara Mendidik Anak
- Cara Merespon Masalah
- Cara Efektif Menasehati Anak
- Saya Cinta Ibu
- Law of Attraction
- PPP
- Menunggu dan Jemputlah
- Menunggu dan Ditunggu
- Pemberi Harapan Palsu
- Stay Cool
- Jaga Diri Jaga Orang Lain
- Love Is Never Wrong
- Bersilaturahim Nambah Rezeki
- Memutus Rantai
- Manusia Bodoh
- What Should I Do
- Yang Tersirat
- Memiliki Karena Kehilangan
- Bebersih Yuk
- Sendirian
- Meminta Maaf
-
▼
Februari
(28)
Mengenai Saya
Diberdayakan oleh Blogger.
Alhamdulillah :-)