Posted by Imar in
on
-
Kaya itu apa sih? Kaya
bagi banyak orang katanya pada saat kita punya banyak uang, banyak harta benda,
banyak bisnis, dll. Kaya itu bisa beli apapun yang kita inginkan, bisa
jalan-jalan ke luar negeri, dll. Kalo miskin itu apa? Miskin kebalikan dari
kaya. Bagi banyak orang, miskin itu kondisi ga punya uang, mau beli ini itu
susah karena uang pas-pasan cuma buat makan doang, ga punya mobil, ga punya
motor, ga punya tabungan, dll.
Definisi seperti itu
menurut saya biasa banget. Kaya dan miskin itu ga bisa sekedar dipatok
dari seberapa banyak harta benda yang kita miliki namun juga harus dipatok dari
mental. Kita bermental kaya atau miskin?
Ada loh orang kaya tapi
mentalnya miskin. Contohnya dia banyak harta tapi ga mau berbagi, pelit, qorun,
kikir, bakhil, dan sebutan yang lainnya deh. Ada saudara yang butuh pinjaman
uang ga dia kasih, nyumbang buat masjid aja susah, maunya ditraktir melulu. Nah
itu mentalnya miskin. Maunya dikasih mulu, ngemis mulu.
Kata guru saya, orang
yang mentalnya kaya bisa diliat dari seringnya bersedekah dan nraktir. Kalo
kita sering minta-minta, sedang kita masih mampu, sedang kita mampu untuk
berbagi, kita ga ada bedanya sama pengemis. Ternyata ga cuma minta ditraktir
yang menandakan mental kita miskin tapi juga ngemis cinta, ngemis followback, itu termasuk juga.
Bagi yang masih mengemis
cinta pada manusia (*EAaaa), sudahlah hentikan. Lebih baik menyebarkan cinta.
Toh pada saat kita menyebarkan cinta, hal itu akan berbalik pada kita. Bagi
yang masih mengemis followback,
sudahlah hentikan. Toh pada saat akun twitter kita bermanfaat dan menarik bagi
orang lain, mereka ga akan ragu untuk followback.
Saya diajarkan oleh guru
saya untuk ga minta followback.
Karena itu tadi, menandakan bahwa saya masih bermental miskin. Jujur saja, saya
pengen banget di followback apalagi oleh akun-akun terkenal. Benar
saja kata guru saya, saat akun kita bermanfaat dan menarik orang dengan
sendirinya followback kita.
Saat saya cek kolom connect di akun twitter saya, @PakarSEO followback saya. Juga Ust @AbdulHaque007 lisensi
trainer 7 Keajaiban Rezeki, ada juga @JamilAzzaini walaupun beberapa bulan
kemudian di unfollow, hehe. Tapi itu membuat saya senang sekali.
Belum lagi saya di followback Mas @MyBothSides author Jualan Ide
Segar yang sudah saya khatamkan bukunya. Ada lagi Mas @Jafrial seorang
pengusaha. Huaaaa itu bikin seneng banget. Hehe, padahal kan saya bakalan malu
kalo ternyata mereka salah follow orang amburadul kayak saya.
Orang bermental miskin
nyarinya yang gratisan. Saat dia liat harga, bilangnya “Aduuuh, mahal banget.
Ga ada uang.” Saat kita berkata demikian sebenarnya kita sedang mendoktrin diri
kita bahwa kita ga mampu dan itu masuk ke alam bawah sadar. Sampe nanti kita
kaya (definisi menurut banyak orang) kita akan tetap mencari yang gratisan.
Guru saya mengajarkan ga bilang seperti itu. Lebih baik mengatakan “Semoga saya
bisa membelinya.”
Ada juga orang miskin
bermental kaya. Mungkin pendapatannya hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari
namun ia rutin berderma dengan hartanya yang ‘pas-pasan’. Mungkin pendapatannya
per bulan hanya cukup untuk kebutuhannya sehari-hari namun dia ga segan untuk
mentraktir temannya, membelikan makanan untuk keluarganya, dll.
Menjadi tangan diatas
atau tangan dibawah adalah pilihan. Memilih yang mana, kitalah yang memutuskan.
Menurut saya orang kaya yang sesungguhnya bukan orang yang banyak harta, besar
penghasilannya, gadgetnya terbaru, dls, tapi orang kaya sesungguhnya adalah
orang yang ga segan untuk memberi dan menghindarkan diri dari meminta. Kecuali
meminta ilmu.
Sedangkan orang miskin
sesungguhnya bukan orang yang sedikit hartanya, pas-pasan penghasilannya,
gadgetnya norak ga up to date,
dls, tapi orang miskin sesungguhnya adalah orang yang ga segan untuk meminta dan enggan untuk memberi. Selalu khawatir dan takut pada saat dia member
hartanya berkurang lalu ia jatuh miskin.
Sudahkah kita kaya? Atau
kita masih miskin?
@imardalilah
Blog Archive
-
▼
2014
(102)
-
▼
Februari
(28)
- Just Do It
- Mie Instan Aja Ga Instan
- Debat dan Diskusi
- Agent of Change
- Anak Cerminan Orang Tua
- Kaya dan Miskin
- Rasa Takut
- 5 Cara Mendidik Anak
- Cara Merespon Masalah
- Cara Efektif Menasehati Anak
- Saya Cinta Ibu
- Law of Attraction
- PPP
- Menunggu dan Jemputlah
- Menunggu dan Ditunggu
- Pemberi Harapan Palsu
- Stay Cool
- Jaga Diri Jaga Orang Lain
- Love Is Never Wrong
- Bersilaturahim Nambah Rezeki
- Memutus Rantai
- Manusia Bodoh
- What Should I Do
- Yang Tersirat
- Memiliki Karena Kehilangan
- Bebersih Yuk
- Sendirian
- Meminta Maaf
-
▼
Februari
(28)
Mengenai Saya
Diberdayakan oleh Blogger.