Kita sudah tau bahwa kita semua, manusia, sedang menunggu sesuatu. Yekan? Tentu menunggu juga yang namanya nikah. Menunggu kapan giliran mendapat undangan, memberikan kabar gembira akan datangnya hari yang membahagiakan tersebut. Menunggu kapan giliran memberikan kabar bahwa saya telah dipinang dan tidak lama lagi akan melangsungkan akad nikah dan resepsi pernikahan. Tentu saja hampir semua orang menunggu hari itu tiba.


Sadar atau tidak kita sedang menunggu hal itu. Sama halnya dengan kematian, sadar atau tidak kita sedang menunggunya. Namun pernikahan dan kematian tidak pernah peduli dengan manusia yang sadar atau tidak. Menunggu yang paling baik adalah dengan menggunakan waktu menunggunya dengan melakukan hal-hal baik sebagai bekal kelak kita menjalani kehidupan setelahnya yang kita tunggu.


Selama kita menunggu pernikahan datang, sudah pasti waktu menunggu itu kita gunakan untuk mencari ilmu pengetahuan, mencari harta untuk ibadah seperti menafkahi diri dan keluarga juga menafkahkan harta dijalan Allah, dan kebaikan dan bekal apapun. Itulah menunggu yang terbaik. Bukan berleha-leha, bukan memuaskan diri untuk bersenang-senang sebelum mengikatkan diri dalam ikatan pernikahan. Bukan !


Jangan pernah kesal jika pernikahan itu belum jua datang. Seperti kita tidak pernah kesal saat kematian belum jua menghampiri kita. Simpan dalam hati satu keyakinan bahwa hari itu akan datang namun Allah pilihkan waktu yang tepat untuk kita bukan tepat waktu. Pernikahan bukan perlombaan, siapa cepat dia menang. Pernikahan pada prosesnya adalah persiapan mempersiapkan pernikahan tersebut. Siapa siap dia selamat.


Jangan pernah minta mempercepat atau memperlambat pernikahan. Karena kita tidak pernah tau apa yang terjadi jika dipercepat atau diperlambat. Yang pasti Allah tau waktu yang tepat untuk kita. Namun bukan berarti kita santai, let it flow. Kita harus tetap mempersiapkan. Allah tau waktu yang tepat saat kita di mata Allah sudah siap.


Jika menurut kita Allah memperlambat keinginan kita untuk menikah, berpikirlah positif bahwa Allah sedang memberikan waktu tambahan untuk kita mempersiapkan diri, membenahi diri, mencari bekal yang lebih banyak lagi. Hingga dari pikiran positif tersebut timbul perasaan positif dan apapun yang kita lakukan positif, fokus pada persiapan diri.


Menunggu bukan berarti berdiam diri. Hanya orang bodoh yang berdiam diri saat menunggu. Menunggulah dengan produktif. Melakukan hal-hal baik, hal bermanfaat, hal positif. Ya tadi, lakukan persiapan diri. Apa saja yang perlu dipersiapkan? Semua aspek dan semua sisi dalam diri kita, mulai dari meningkatkan kualitas diri, meningkatkan kapasitas diri, baik dengan ilmu, pengetahuan, keahlian, kemampuan, keuangan, kesehatan, spiritual, dan lain sebagainya.


Jangan sampai kita sudah menunggu hingga puluhan tahun lalu berkata “Ini sudah takdir yang Allah tentukan.” Benarkah demikian? Apakah Allah menakdirkan sesuatu tanpa melihat ikhtiar dari hamba-Nya? Coba lihat terlebih dahulu ke dalam diri, ukur diri, seberapa serius kita berikhtiar? Apa yang kita dapatkan itu yang kita tanam bukan? Jadi, jangan sampai dengan mudahnya kita salahkan Allah atas apa yang kita alami saat ini.


Menunggu lalu jemputlah. Itu istilahnya. Saat kita menunggu dengan mempersiapkan diri lalu jemputlah jodoh kita. Ga peduli kamu wanita atau pria, keduanya punya hak untuk memilih. Hanya bedanya pria bisa langsung melamar wanita yang dia sukai namun wanita mesti minta dilamar oleh pria yang dia sukai. Seperti Khadijah, istri Rasulullah SAW. Khadijah meminta Rasulullah SAW untuk melamarnya melalui perantara.


Jangan sampai karena kamu seorang wanita lalu berpikir “Ah wanita mah nunggu, ga kayak pria bisa pilih wanita mana aja.” Menurut saya kurang tepat. Karena Khadijah sudah mencontohkan. Wanita dan pria bisa memilih. Aktiflah jika memang serius, jangan pasif. Jangan memperlihatkan pada Allah kita tidak pantas untuk segera menikah.


Menjemput ibarat kita mau pergi ke suatu tempat naik angkot. Kita sudah siap pergi ke tempat tujuan kita. Jika kita menunggu angkot dipinggir jalan, kita tidak pernah tau berapa menit bahkan jam lagi angkot tersebut lewat. Namun jika kita pergi ke pangkalan angkot, kita bisa langsung dapatkan angkot dan pergi ke tempat tujuan kita. Kita juga bisa tau angkot tersebut narik apa ga, langsung jalan apa ngetem dulu, dengan begitu kita bisa memutuskan mau tetap menunggu angkot yang ngetem atau ganti dengan angkot yang langsung jalan.



Simple but not easy. Selamat menjalankan yaaa J




4 Responses so far.

  1. Unknown says:

    Thanks for sharing n remembering me. Thanks alot 😊

  2. Imar says:

    to welcome qaaaaqa *Peyuuuuk*

  3. Imar says:

    Baca yg lain juga, ini ada postingan sebelumnya judulnya Menunggu dan Ditunggu :)

Leave a Reply