Posted by Imar in
on
-
Kita sudah tau bahwa kita semua, manusia, sedang menunggu
sesuatu. Yekan? Tentu menunggu juga yang namanya nikah. Menunggu kapan giliran
mendapat undangan, memberikan kabar gembira akan datangnya hari yang
membahagiakan tersebut. Menunggu kapan giliran memberikan kabar bahwa saya
telah dipinang dan tidak lama lagi akan melangsungkan akad nikah dan resepsi
pernikahan. Tentu saja hampir semua orang menunggu hari itu tiba.
Sadar atau tidak kita sedang menunggu hal itu. Sama halnya
dengan kematian, sadar atau tidak kita sedang menunggunya. Namun pernikahan dan
kematian tidak pernah peduli dengan manusia yang sadar atau tidak. Menunggu yang
paling baik adalah dengan menggunakan waktu menunggunya dengan melakukan
hal-hal baik sebagai bekal kelak kita menjalani kehidupan setelahnya yang kita
tunggu.
Selama kita menunggu pernikahan datang, sudah pasti waktu
menunggu itu kita gunakan untuk mencari ilmu pengetahuan, mencari harta untuk
ibadah seperti menafkahi diri dan keluarga juga menafkahkan harta dijalan
Allah, dan kebaikan dan bekal apapun. Itulah menunggu yang terbaik. Bukan berleha-leha,
bukan memuaskan diri untuk bersenang-senang sebelum mengikatkan diri dalam
ikatan pernikahan. Bukan !
Jangan pernah kesal jika pernikahan itu belum jua datang. Seperti
kita tidak pernah kesal saat kematian belum jua menghampiri kita. Simpan dalam
hati satu keyakinan bahwa hari itu akan datang namun Allah pilihkan waktu yang
tepat untuk kita bukan tepat waktu. Pernikahan bukan perlombaan, siapa cepat
dia menang. Pernikahan pada prosesnya adalah persiapan mempersiapkan pernikahan
tersebut. Siapa siap dia selamat.
Jangan pernah minta mempercepat atau memperlambat pernikahan.
Karena kita tidak pernah tau apa yang terjadi jika dipercepat atau diperlambat.
Yang pasti Allah tau waktu yang tepat untuk kita. Namun bukan berarti kita
santai, let it flow. Kita harus tetap mempersiapkan. Allah tau waktu yang tepat
saat kita di mata Allah sudah siap.
Jika menurut kita Allah memperlambat keinginan kita untuk
menikah, berpikirlah positif bahwa Allah sedang memberikan waktu tambahan untuk
kita mempersiapkan diri, membenahi diri, mencari bekal yang lebih banyak lagi. Hingga
dari pikiran positif tersebut timbul perasaan positif dan apapun yang kita
lakukan positif, fokus pada persiapan diri.
Menunggu bukan berarti berdiam diri. Hanya orang bodoh yang
berdiam diri saat menunggu. Menunggulah dengan produktif. Melakukan hal-hal
baik, hal bermanfaat, hal positif. Ya tadi, lakukan persiapan diri. Apa saja
yang perlu dipersiapkan? Semua aspek dan semua sisi dalam diri kita, mulai dari
meningkatkan kualitas diri, meningkatkan kapasitas diri, baik dengan ilmu,
pengetahuan, keahlian, kemampuan, keuangan, kesehatan, spiritual, dan lain
sebagainya.
Jangan sampai kita sudah menunggu hingga puluhan tahun lalu
berkata “Ini sudah takdir yang Allah tentukan.” Benarkah demikian? Apakah Allah
menakdirkan sesuatu tanpa melihat ikhtiar dari hamba-Nya? Coba lihat terlebih
dahulu ke dalam diri, ukur diri, seberapa serius kita berikhtiar? Apa yang kita
dapatkan itu yang kita tanam bukan? Jadi, jangan sampai dengan mudahnya kita
salahkan Allah atas apa yang kita alami saat ini.
Menunggu lalu jemputlah. Itu istilahnya. Saat kita menunggu
dengan mempersiapkan diri lalu jemputlah jodoh kita. Ga peduli kamu wanita atau
pria, keduanya punya hak untuk memilih. Hanya bedanya pria bisa langsung
melamar wanita yang dia sukai namun wanita mesti minta dilamar oleh pria yang
dia sukai. Seperti Khadijah, istri Rasulullah SAW. Khadijah meminta Rasulullah
SAW untuk melamarnya melalui perantara.
Jangan sampai karena kamu seorang wanita lalu berpikir “Ah
wanita mah nunggu, ga kayak pria bisa pilih wanita mana aja.” Menurut saya
kurang tepat. Karena Khadijah sudah mencontohkan. Wanita dan pria bisa memilih.
Aktiflah jika memang serius, jangan pasif. Jangan memperlihatkan pada Allah
kita tidak pantas untuk segera menikah.
Menjemput ibarat kita mau pergi ke suatu tempat naik angkot.
Kita sudah siap pergi ke tempat tujuan kita. Jika kita menunggu angkot
dipinggir jalan, kita tidak pernah tau berapa menit bahkan jam lagi angkot
tersebut lewat. Namun jika kita pergi ke pangkalan angkot, kita bisa langsung
dapatkan angkot dan pergi ke tempat tujuan kita. Kita juga bisa tau angkot
tersebut narik apa ga, langsung jalan apa ngetem dulu, dengan begitu kita bisa
memutuskan mau tetap menunggu angkot yang ngetem atau ganti dengan angkot yang
langsung jalan.
Simple but not easy. Selamat menjalankan yaaa J
Blog Archive
-
▼
2014
(102)
-
▼
Februari
(28)
- Just Do It
- Mie Instan Aja Ga Instan
- Debat dan Diskusi
- Agent of Change
- Anak Cerminan Orang Tua
- Kaya dan Miskin
- Rasa Takut
- 5 Cara Mendidik Anak
- Cara Merespon Masalah
- Cara Efektif Menasehati Anak
- Saya Cinta Ibu
- Law of Attraction
- PPP
- Menunggu dan Jemputlah
- Menunggu dan Ditunggu
- Pemberi Harapan Palsu
- Stay Cool
- Jaga Diri Jaga Orang Lain
- Love Is Never Wrong
- Bersilaturahim Nambah Rezeki
- Memutus Rantai
- Manusia Bodoh
- What Should I Do
- Yang Tersirat
- Memiliki Karena Kehilangan
- Bebersih Yuk
- Sendirian
- Meminta Maaf
-
▼
Februari
(28)
Mengenai Saya
Diberdayakan oleh Blogger.
Thanks for sharing n remembering me. Thanks alot 😊
to welcome qaaaaqa *Peyuuuuk*
Baca yg lain juga, ini ada postingan sebelumnya judulnya Menunggu dan Ditunggu :)
Alhamdulillah :-)