Posted by Imar in
on
-
Ibu
dan Ayah ku tercinta, ternyata hidup ini sulit jika tidak dijalani dengan
keimanan. Keimanan itu sendiri sulit untuk ku pertahankan. Begitu banyak angin
yang menerpa, begitu banyak hal yang berusaha menggoyahkannya.
Ayah dan Ibuku sayang, aku tau aku telah melakukan kesalahan terbesar dalam hidupku.
Angin dan hal-hal yang berusaha menggoyahkan keimananku sedikit banyak sukses.
Kesalahanku pun terjadi beberapa kali. Aku berusaha untuk tidak lagi lakukan
itu. Tapi keimananku selalu goyah, ternyata aku rapuh tanpa mu, Ibu. Aku kosong
tanpa mu, Ayah.
Aku
tak akan pernah bosan untuk berusaha demi kalian. Asal kalian meridhoi setiap
amar ma'ruf-ku, aku yakin Allah pun begitu. Aku tak mau berandai-andai karena
aku tau kalian sudah tidak disisi-ku lagi. Tapi percayalah, kalian selalu ada
dihatiku sampai aku ke liang lahat menyusul kalian. Insya Allah.
Duhai
Ibu dan Ayah yang aku banggakan, aku janji aku akan bawa nama kalian. Aku akan
bermanfaat bagi banyak orang, aku akan menjadi kebanggaan kalian. Aku tidak
ingin keluarga kita dipandang sebelah mata. Aku akan buktikan pada kalian bahwa
aku bisa dan kalian tak akan pernah menyesal telah merawat dan mendidik aku.
Terima
kasih tak terhingga atas semua yang telah kalian berikan padaku. Kalian berikan
aku ilmu agama yang itu sangat aku butuhkan untuk menjalani kehidupan ini. Ilmu
tersebut menjadi bekal-ku menjalani kehidupan fana ini. Kehidupan yang tak
mudah untuk dilalui dan dijalani. Kehidupan ini bagai peperangan dan aku harus pulang membawa kemenangan.
Aku
merasa sangat beruntung terlahir dari rahim seorang ibu seperti engkau, Bu. Aku
merasa sangat beruntung mendapatkan didikan dari seorang Ayah yang berwibawa
seperti engkau, Yah. Sungguh, aku ridho, aku ikhlas atas kehendak Allah
memanggil kalian secepat ini. Aku yakin, ini adalah salah satu rencana Allah
yang indah untuk kita, khususnya aku.
Perjalanan yang tak kurang dari 11 tahun tanpa kalian disisiku menempa aku menjadi pribadi
yang mandiri. Ya sangat subyektif karena itu penilaianku sendiri. Allah
memperjalankan aku hingga aku temukan puzzle-puzzle kehidupan yang satu per
satu mesti ku susun lalu ku cari kembali dan ku susun lagi hingga puzzle
tersebut lengkap. Menjadi satu kesatuan kisah hidupku yang sangat istimewa.
Ucap syukurku kepada Allah karena aku
dipandaikan-Nya dalam perjalanan, menjawab teka-teki “Kenapa Engkau
memanggil orang tuaku secepat ini, Rabb?”. Perlahan namun pasti aku sadar apa
hikmah dari semua ini, insya Allah aku mengerti apa mau Allah dengan menetapkan
qadarnya yang begini padaku.
Wahai
Tuhan semesta alam, kabarkan kabar mereka kepadaku. Jika do’a-do’a yang selama
ini aku iringi dirasa kurang, akan aku tingkatkan. Jangan biarkan mereka
menanggung beban atas dosa-dosaku. Tapi jika aku bisa menanggung dosa-dosa
mereka, biarlah aku yang menanggung. Aku rasa itu saja tak cukup untuk membalas
apa yang mereka berikan padaku selama 9 bulan dalam kandungan, 12 tahun
merawatku, mendidikku dan mengasihaniku.
Insya
Allah, kedua orang yang sangat aku cintai didunia ini, do’a ku selalu mengiringi kalian. Aku
yakin dan sangat yakin, pencapaianku hingga detik ini berada dititik ini adalah
juga atas do’a-do’a kalian selama hidup. Jika Allah mengizinkan aku sukses, aku
tidak akan sombong atau sok. Aku ingin tetap tawadhu, ingat asalku, ingat ayah ibu kakak saudara teman juga guru-ku. Semua, semua yang pernah aku kenal, semua
orang yang mengenal aku.
Semoga
kalian, orang tuaku yang begitu aku rindukan, diampuni segala dosanya,
dilapangkan kuburnya, diringankan hisabnya, dan digolongkan serta dikumpulkan
dalam golongan orang-orang yang beriman dan bertaqwa pada Allah semata serta termasuk ke dalam golongan orang-orang yang lurus dan Allah ridhoi.
Semoga
Ibu dan Ayah selalu meridhoi setiap langkahku dalam jalan kebenaran. Ayah dan
Ibu, inilah cita-cita kalian. Aku melakukan apa yang kalian inginkan dan itu
menjadi tujuan hidupku saat ini.
Salam kangen dari Anak bungsumu
Semoga Allah pertemukan dan
mengumpulkan keluarga kita di surga-Nya kelak
Blog Archive
-
▼
2014
(102)
-
▼
Januari
(28)
- Silakan Merokok
- Beranilah Untuk Membunuh
- Vox Populi Vox Dei
- Cara Menjadi Orang Yang Beruntung
- Ngenyein
- Gara-Gara Elo
- Seperti Mencintai Tapi Ternyata Tidak
- Solusi Komprehensif Banjir Jakarta
- Solusi Banjir Jakarta (Part 2)
- Solusi Banjir Jakarta
- Leadership
- Awal Menentukan Akhir
- Media Penggiring Opini Publik
- Saya Ga Tau Diri
- Ini Kata Impian-mu
- Ilmu
- Rapatkan Barisan Raih Kemenangan
- Surat Untuk Ibu dan Ayah
- Siti Sarah Masa Kini
- Persiapan Pernikahan
- Cinta, Cemburu, dan Jodoh
- Memperbaiki Diri Ala Aa Gym
- PEMILU
- Jodoh Pasti Bertemu
- Sandal
- Disiplin
- Jodohmu Ada Di Sekitarmu
- Re-Solusi
-
▼
Januari
(28)
Mengenai Saya
Diberdayakan oleh Blogger.
Aamiin,,,,,, :-)