Posted by Imar in
on
-
Nama
hari dalam bahasa Indonesia adalah kata serapan dari bahasa Arab, diambil dari
angka-angka dalam bahasa Arab. Namun aneh, ada yang berbeda dengan nama salah
satu hari dalam bahasa Indonesia. Ya, hari minggu. Semestinya bukan hari minggu
namun hari Ahad, yang berasal dari kata wahid (satu).
Sering
kita mendengar istilah malam minggu. Malam minggu identik dengan malam panjang,
malam untuk senang-senang. Bukannya malam-malam lainnya pun sama saja waktunya?
Dari zaman Nabi Adam hingga zaman SBY gini waktu sehari 24 jam. Ga ada yang
berbeda dengan lamanya waktu.
Malam
minggu juga identik dengan orang pacaran. Di malam itulah banyak sepasang
manusia tak halal keluyuran hingga larut malam, menghabiskan malamnya untuk
yang tidak jelas tujuannya. Seperti sudah menjadi jadwal rutin yang harus
mereka lakukan.
Saya
tidak lagi mau menyebut malam minggu untuk menyebut sabtu malam. Saat ini mulai
membiasakan diri dengan malam Ahad, yang oleh guru saya diartikan sebagai malam
dimana kita harus mengingat lagi tentang ketauhidan kita. Karena tauhid berasal
dari kata Ahad. Ga mau lagi bilang ini malam minggu karena identik dengan
hal-hal 'kotor'.
Btw tentang malam mojok sedunia nih yang sangat identik dengan malam CINTA-nya sepasang anak adam yang dimabuk asmara. Cinta itu bukan sekedar "Gue suka sama lo" dan dibalas "Gue juga suka sama lo". Jodoh pun bukan sekedar "Saya cinta sama kamu, yuk nikah" dan dibalas "Love you too, ayooo kita nikah". Bukan itu.
Lantas apa? Cinta itu Cerita Indah Namun Tiada Arti? Halah ga zaman Bro, Sis.
Cinta dan Jodoh ini saling berkaitan. Dengan cintanya kita pada Sang Maha Cinta, kita pasti dipertemukan jodoh yang cintanya juga sama, cinta pada Sang Maha Cinta. Jadi, kalo cinta kita terbalas jangan senang dulu. Cinta atas dasar apa? Sekedar nafsu yang dimiliki manusia?
Hingga berujung nanti niat menikahnya apa? Apakah jika cintanya itu kepada makhluk lalu niat menikahnya untuk Sang Khaliq? Bukankah lebih indah jika kita dipertemukan karena sama-sama mencintai Sang Maha Cinta?
Alasan kita mencintai seseorang akan mempengaruhi cara
Allah mempertemukan kita dengan jodoh kita dan menentukan kualitas jodoh kita.
Innamaa A’maluu Binniyah.
Cinta
itu tiada bisa dipaksakan. ia datang dari Sang Maha Cinta, pasti cinta diantara
manusia datang karena ketaatan. Bukan cinta namanya jika sumbernya dari
ketertarikan antar mata semata, dari penglihatan kita.
Cinta hadir pasti dari ketertarikan adanya ketaatan diantara manusia, orang yang beriman.
Cinta hadir pasti dari ketertarikan adanya ketaatan diantara manusia, orang yang beriman.
Jika
diantara kita tiada ketaatan, lalu kita saling mencinta, itu bukan CINTA. Taat
itu menjadi daya tarik. Jadi tak perlu berusaha memperdaya dengan daya tarik fatamorgana.
Jika tiada ketaatan dalam diriku dan kau tertarik, yakinlah itu bukan cinta. Itu hawa nafsu belaka.
Cinta dan hawa nafsu sangat jauh berbeda. Jangan sampai kita bungkus hawa nafsu lalu katakan itu cinta. Jangan lakukan tipu daya agar aku mencintaimu. Apa bedanya kau dengan setan kalau begitu?
Jika tiada ketaatan dalam diriku dan kau tertarik, yakinlah itu bukan cinta. Itu hawa nafsu belaka.
Cinta dan hawa nafsu sangat jauh berbeda. Jangan sampai kita bungkus hawa nafsu lalu katakan itu cinta. Jangan lakukan tipu daya agar aku mencintaimu. Apa bedanya kau dengan setan kalau begitu?
Jika kau cemburu padaku padahal kita belum halal, itu
pun bukan cinta. Itu hawa nafsu belaka.
Cemburu
itu bukan tanda cinta, bagi yang belum halal. Mendatangi walinya itulah tanda
cinta bagi yang belum halal. Sesungguhnya yang belum halal itu tiada hak untuk
cemburu kepada yang belum halal.
Biarlah
pesona tersebar. Bukan menebar pesona dan memasang jaring dimana-mana.
Kenapa kita masih TABU membahas cinta? Sedang Allah Maha Pengasih Maha Penyayang. Bukankah itu CINTA?
Apalah kita bila hidup tanpa cinta? Sudah pasti orang tua kita tidak akan mendidik dan membesarkan kita hingga seperti sekarang ini kan?
Yang kita perlukan saat ini adalah belajar tentang cinta. Karena saat ini cinta selalu dikonotasikan pada cinta lawan jenis. Tentu itu TIDAK TEPAT !
Perluas hati dengan ilmu, melarkan otak dengan ilmu dan berpikir agar pikiran dan perasaan kita selalu jernih, positif.
@imardalilah
Blog Archive
-
▼
2014
(102)
-
▼
Januari
(28)
- Silakan Merokok
- Beranilah Untuk Membunuh
- Vox Populi Vox Dei
- Cara Menjadi Orang Yang Beruntung
- Ngenyein
- Gara-Gara Elo
- Seperti Mencintai Tapi Ternyata Tidak
- Solusi Komprehensif Banjir Jakarta
- Solusi Banjir Jakarta (Part 2)
- Solusi Banjir Jakarta
- Leadership
- Awal Menentukan Akhir
- Media Penggiring Opini Publik
- Saya Ga Tau Diri
- Ini Kata Impian-mu
- Ilmu
- Rapatkan Barisan Raih Kemenangan
- Surat Untuk Ibu dan Ayah
- Siti Sarah Masa Kini
- Persiapan Pernikahan
- Cinta, Cemburu, dan Jodoh
- Memperbaiki Diri Ala Aa Gym
- PEMILU
- Jodoh Pasti Bertemu
- Sandal
- Disiplin
- Jodohmu Ada Di Sekitarmu
- Re-Solusi
-
▼
Januari
(28)
Mengenai Saya
Diberdayakan oleh Blogger.
Yuppp setujuh perluas hati dengan ilmu, melarkan otak dengan ilmu dan berpikir.
Agar pikiran dan perasaan kita selalu jernih, positif :-)