Posted by Imar in
on
-
Setuju ga kalo saya bilang awal itu menentukan akhir? Kalo setuju,
saya lanjutkan menulis. Kalo ga setuju, yasudah saya ga jadi nulis. Hehe.
berJanda, *Loh?
Seperti yang disebutkan dalam sebuah hadits :
إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ
وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى دُنْيَا
يُصِيبُهَا أَوْ إِلَى امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ
إِلَيْهِ
"Semua
perbuatan tergantung niatnya, dan (balasan) bagi tiap-tiap orang (tergantung) apa yang
diniatkan; Barangsiapa niat hijrahnya karena dunia yang ingin
digapainya atau karena seorang perempuan yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya
adalah kepada apa dia diniatkan" (HR. Bukhori)
Sering kan kita denger hadits tersebut tapi cuma “Innamaa A’maluu Binniyat” nya doang, hehe. Beneran deh saya ngerasa banget kalo awal itu menentukan akhir. Misalnya aja
sholat. Pada saat saya takbirotul ihrom-nya khusyu’, beneran niat mau ‘ketemu’
dan sujud pada Allah (bukan sekedar menggugurkan kewajiban), saya fokus. Sholat
dengan konsentrasi, bacaannya diperhatikan, ga sekedar baca selewatan kayak
supir metro mini lagi kejar setoran.
Pun sama ketika saya menilai seseorang buruk pada saat awal bertemu, itu
akan terbawa selama saya mengenal orang tersebut. Begitu juga sebaliknya jika
saya menilai seseorang baik pada awalnya. Hingga suatu ketika ada suatu hal
yang bisa mengubah penilaian tersebut. Bisa jadi berbalik arah.
Hadits diatas berlaku untuk segala hal, menurut saya. Jika kita memiliki
tujuan hidup untuk memiliki materi, dalam prosesnya itu yang akan terlihat hingga
ending-nya.
Jika kita bekerja hanya untuk mencari uang, ya itu saja yang kita
dapatkan. Saat kita dibayar Rp. 1juta, kita akan memberikan hasil kerja kita
sebanding dengan nominal tersebut. Sebenarnya rugi jika kita bekerja hanya
mendapatkan uang. Coba kita manfaatkan untuk mendapatkan pengalaman, teman yang
banyak (link), memperbesar kapasitas dan kualitas diri.
Orang cerdas tidak akan menyia-nyiakan kesempatan, tidak akan
mempergunakan kesempatan hanya untuk mendapatkan satu hasil. Orang cerdas pasti
mempergunakan kesempatan untuk mendapatkan hasil lebih dari satu dengan
mengeluarkan tenaga hanya satu saja.
Saya rasa juga sama saat berteman dengan seseorang dan niat kita tidak
lurus (buruk) itu juga yang pasti kita dapatkan, keburukan. Walaupun mungkin
awalnya bahagia, namun itu belum berakhir. Awal menentukan akhir, amal itu
tergantung niat.
Sama juga saat kita memutuskan untuk menikah. Apa niatnya? Apa tujuannya?
Jika sekedar untuk melupakan masa lalu, jika sekedar balas dendam dan
membuktikan pada orang-orang bahwa ‘saya juga laku’, yaa hanya itu yang
didapatkan. Bukan kebahagiaan, bukan keberkahan.
Dalam melakukan apapun, perhatikanlah awalnya, perhatikanlah niatnya. Milikilah niat yang luhur, awal yang baik. Niat yang tidak hanya menguntungkan diri
sendiri namun juga dapat bermanfaat untuk orang lain. Pertanyaannya, apakah bisa kita tentukan niat dan awal yang baik dalam
kegiatan sehari-hari jika kita saja masih belum tau tujuan (visi) hidup?
Nah, sepengalaman saya ga bisa. Awal menentukan akhir. Pada saat kita ga
punya tujuan hidup, hidup tuh hambar, ga jelas. Seperti buih dipantai yang
dideru ombak, hilang ditelan ombak (halah, hehe). Maka penting sekali kita
menemukan dan menentukan tujuan hidup.
Sebaik-baik tujuan hidup adalah beribadah kepada Allah. Allah berfirman : "Tidak Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku" (QS.
51:56)
Ibadah ini masih sangat umum. Maka buatlah visi misi yang lebih spesifik.
Misalnya, Visi : Rahmatan Lil’Aalamiin, Misi : 1) Menjadi pengusaha
internasional, 2) Mengikuti training dan mentoring bisnis, 3) Kuliah diluar
negeri, 4) Mulai berdagang, dan lain-lain.
Setelah itu, buatlah langkah-langkahnya dan fokus. Kerjakan apa yang
menjadi visi misi hidup. Jika ada tawaran diluar daripada itu, beranilah untuk
menolaknya.
Saran saya, miliki visi misi yang luhur. Yang bermanfaat untuk orang
lain. Bukan visi misi yang hanya memperkaya diri sendiri dan tidak ada nilai
manfaatnya untuk orang lain. Ohya, buatlah misi sesuai passion sehingga kita melakukan pekerjaan merasa seperti sedang tidak bekerja.
@imardalilah
Blog Archive
-
▼
2014
(102)
-
▼
Januari
(28)
- Silakan Merokok
- Beranilah Untuk Membunuh
- Vox Populi Vox Dei
- Cara Menjadi Orang Yang Beruntung
- Ngenyein
- Gara-Gara Elo
- Seperti Mencintai Tapi Ternyata Tidak
- Solusi Komprehensif Banjir Jakarta
- Solusi Banjir Jakarta (Part 2)
- Solusi Banjir Jakarta
- Leadership
- Awal Menentukan Akhir
- Media Penggiring Opini Publik
- Saya Ga Tau Diri
- Ini Kata Impian-mu
- Ilmu
- Rapatkan Barisan Raih Kemenangan
- Surat Untuk Ibu dan Ayah
- Siti Sarah Masa Kini
- Persiapan Pernikahan
- Cinta, Cemburu, dan Jodoh
- Memperbaiki Diri Ala Aa Gym
- PEMILU
- Jodoh Pasti Bertemu
- Sandal
- Disiplin
- Jodohmu Ada Di Sekitarmu
- Re-Solusi
-
▼
Januari
(28)
Mengenai Saya
Diberdayakan oleh Blogger.
Alhamdulillah :-)