Posted by Imar in
on
-
Tak seorang pun di dunia ini yang rela haknya diambil begitu
saja. Hak adalah sesuatu yang sudah selayaknya didapatkan oleh seseorang tanpa
melanggar norma dan hukum yang berlaku. Sebagai warga Negara tentu memiliki
haknya yang diakui dan dihormati oleh Negara.
Negara tentu melindungi hak
seseorang. Jika Negara melanggar atau tidak memberikan hak seseorang sebagai
warga Negara, orang tersebut memiliki hak untuk menggugat demi mendapatkan
haknya kembali.
Selain hak, ada pula kewajiban. Pun sebagai warga Negara kita
memiliki kewajiban. Kewajiban ialah suatu hal yang harus dilakukan oleh
seseorang sesuai dengan peraturan yang ada. Jika seseorang tidak melaksanakan
kewajibannya maka ia patut mendapatkan sanksi atau pun lainnya sesuai hukum
yang berlaku.
Hak dan kewajiban ibarat dua sisi logam yang tidak dapat
dipisahkan. Jika kita berbicara hak, pun kita mesti berbicara kewajiban. Terlebih
jika kita menuntut hak, kita pun harus melihat kewajiban kita sesuai peranan
sosial.
Zaman modern seperti ini orang seakan tidak lagi mau
berpikir apa kewajiban mereka, apakah kewajiban mereka sudah dipenuhi atau
belum. Kita tahu bukan bahwa saat kita mengabaikan dan atau lalai dari
kewajiban kita ada hak pihak lain yang kita dzolimi? Misalnya saja kewajiban
kita membayar pajak tidak kita laksanakan, maka pembangunan nasional bisa
tersendat. Pembangunan infrastruktur tidak berjalan sesuai perencanaan,
akhirnya banyak orang yang menderita karena jalanan rusak, banyak terjadi
kecelakaan, kemacetan, dan lain sebagainya.
Atau saat kita tidak memenuhi kewajiban kita sebagai hamba
Allah yang diwajibkan membelanjakan hartanya untuk membela agama Allah, saat
itu pula kita sedang menghancurkan agama Allah. Hak Allah kita abaikan, hak
agama Allah kita lalai terhadapnya. Satu perbuatan yang pengaruhnya spiral,
berputar terus-menerus, dan sangat besar.
Bayangkan jika semua orang hanya menuntut haknya saja tanpa
dia menghisab seberapa banyak kewajibannya yang sudah di ceklist?
Seperti yang sore tadi saya alami dan mungkin banyak pula
orang mengalaminya. Saat hendak menuju Jakarta Selatan –tepatnya Cilandak
sungguh luar biasa saat saya sampai di Jalan Tb Simatupang kemacetan parah
terjadi. Setelah sampai di sumber penyakitnya ternyata kemacetan tersebut
terjadi karena pengemudi sepeda motor dari arah Lebak Bulus tidak disiplin,
tidak tertib. Saking mereka tak sabarannya, mereka berbondong-bondong memakan
lahan jalur sebaliknya. Hingga akhirnya terjadilah kemacetan.
Andai saja para pengemudi itu melaksanakan kewajibannya
sebagai pengendara motor, tentu kemacetan itu tak perlu terjadi. Karena mereka
menuntut haknya untuk berkendara lancar –agar bisa sampai rumah sesegera
mungkin, mereka telah melanggar hak orang lain yang berpikir sama juga tentang
haknya –bisa sesegera mungkin sampai dirumah. Hal simple yang tidak simple
untuk dilakukan. Tentu kesadaran diri akan hak dan kewajiban baik dirinya
ataupun orang lain sangat penting dimiliki setiap orang. Tanpa itu, semua orang
hanya memikirkan haknya tanpa menggubris kewajibannya.
Tidak hanya hak manusia lain sebagai makhluk sosial yang
banyak di makan oleh kita, namun juga hak manusia sebagai makhluk ciptaan Allah
kita makan juga. Dalam beribadah kita hanya tahu rukun iman, rukun islam, ibadah-ibadah
mahdoh. Padahal ibadah itu luas, ada ibadah ghoiro mahdoh. Uang gajian tak
pernah kita sisihkan untuk bersedekah, berinfak (menafkahkan harta dijalan
Allah), anak yatim dan fakir miskin tidak kita kasihi, memberi orang tua kita
sisihkan sedikit saja, mengisi kotak amal dengan gambar golok, dls.
Sudah berapa banyak hak orang lain yang tertahan karena kita
tidak melaksanakan kewajiban kita? Sebagai makhluk sosial kita memiliki banyak
peran. Ada hak orang lain yang ada dalam diri kita, misalnya saja menyisihkan
waktu untuk orang tua/keluarga ditengah kesibukan kita –entah bekerja, menuntut
ilmu, dan lainnya, sebagai teman dan atau sahabat kita memiliki kewajiban untuk
bersilaturahim, dan lainnya.
Sudahkah kita berikan hak orang lain yang ada dalam diri
kita hari ini? Atau kita sibuk menghitung hak-hak kita yang tidak kita dapatkan
lalu mengeluh, merongrong, meraung, meminta hak kita ditunaikan oleh yang
bersangkutan?
Ingat, jangan pernah protes jika hak kita tertahan karena
kita belum melaksanakan kewajiban kita. Laksanakanlah kewajiban kita sebaik
mungkin, sudah pasti hak kita mudah kita dapatkan. Mulai dari yang kecil, mulai
dari diri sendiri, dan mulai dari sekarang. Perubahan yang besar terjadi karena
kita melakukan langkah-langkah yang kecil. Jarak seribu kilometer bisa kita
lalui karena kita melangkah selangkah demi selangkah.
@imardalilah
WA 0888-0996-9604