Seandainya boleh memilih, setiap anak lebih menghendaki dilahirkan oleh ibu yang cerdas dibandingkan dengan bapak yang cerdas. Karena kecerdasan anak memang diturunkan dari gen ibunya. Setiap orang memiliki 23 pasang kromosom, terdiri dari 22 pasang kromosom autosom dan sepasang kromosom sex. 

Kromosom tersebut berasal dari ibu yang disebut dengan kromosom XX dan dari ayah yang disebut kromosom XY. Tingkat kecerdasan seseorang ditentukan oleh kromosom X yang berasal dari ibu. Demikian pendapat ahli genetika dari UMC Nijmegen Netherlands, dr. Ben Hamel. (Kubik Leadership, p.197)

Jadi, apakah wanita akan tetap terkurung dalam ideologi tradisional bahwa "tak perlu sekolah hingga perguruan tinggi, tak perlu wanita itu sekolah sampe bergelar sarjana, magister, doktor, profesor, dll, karena ujungnya dia akan kerja di dapur, kasur, dan sumur". Ini bukan soal dapur, kasur, sumur semata. Tapi ini tentang membangun pemimpin masa depan yaitu anak, dimana ibu adalah madrasah dan guru pertama baginya.


Rasulullah mengatakan "Wanita Adalah Tiang Negara". Apa jadinya jika para wanita di dunia ini tidak mempedulikan pendidikan? Apa jadinya jika seorang ibu tidak memiliki ilmu yang memadai untuk mendidik anak-anaknya? Akan menjadi apakah generasi penerus bangsa? Sudah terbayangkah oleh kita betapa pentingnya pendidikan bagi wanita?

@imardalilah

One Response so far.

Leave a Reply