“Janganlah salah seorang dari kalian berKHALWAT
dengan seorang wanita karena sesungguhnya syaitan menjadi orang ketiga diantara
mereka berdua.” (HR. Ahmad)
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari
akhir maka janganlah ia berKHALWAT dengan seorang wanita tanpa ada mahrom
wanita tersebut, karena syaitan menjadi orang ketiga diantara mereka berdua.”
(HR. Ahmad)
“Janganlah seorang
laki-laki berkhalwat dengan seorang wanita kecuali jika bersama dengan mahrom
sang wanita tersebut." (HR. Bukhari)
BerKHALWAT adalah salah satu perkara MENDEKATI ZINA. Mendekati zina itu bukan hanya PACARAN, tapi juga kegiatan-kegiatan Pria-Wanita yang di haramkan dan dilarang. Pada zaman modern ini, banyak KHALWAT yang terjadi melalui komunikasi modern seperti SMS, BBM, WhatsApp, Line, Kakao Talk, Twitter, Facebook, Telepon, Email, dsb.
Komunikasi tersebut
diperbolehkan, hanya saja perlu diingat dan dijaga agar tidak menyampaikan sesuatu
yang tak sepantasnya. Terlebih dalam komunikasi modern tersebut tak ada MAHROM,
tak ada yang tau apa yang dibicarakan, apa yang dibahas, maka dari itu hanya
diri sendirilah yang dapat menjaga dari berKHALWAT tersebut.
Apapun yang kita lakukan di dunia ini, pasti di hisab di Yaumul Hisab nanti. Sebesar dzarrah (lebih kecil dari debu) pun diperhitungkan kebaikan dan keburukan yang telah kita lakukan. Handphone, akun sosial media kita pun pasti akan dihisab nanti. Menjadi ladang amal kah atau justru ladang maksiat?
Maka, apakah kita akan terus berperilaku seENAK DENGKUL dan JIDAT kita? Apakah kita masih PEDE bahwa tiada Allah yang Maha Melihat? Atau justru kita lebih khawatir dan takut jika MAKSIAT yang kita lakukan diketahui oleh manusia ketimbang Allah? Ingat apa itu IHSAN? ialah beribadah kepada Allah seolah-olah kita melihat Allah dan jika kita tidak melihat Allah, Allah selalu melihat kita. CCTV Allah dimana-mana.
Apapun yang kita lakukan di dunia ini, pasti di hisab di Yaumul Hisab nanti. Sebesar dzarrah (lebih kecil dari debu) pun diperhitungkan kebaikan dan keburukan yang telah kita lakukan. Handphone, akun sosial media kita pun pasti akan dihisab nanti. Menjadi ladang amal kah atau justru ladang maksiat?
Maka, apakah kita akan terus berperilaku seENAK DENGKUL dan JIDAT kita? Apakah kita masih PEDE bahwa tiada Allah yang Maha Melihat? Atau justru kita lebih khawatir dan takut jika MAKSIAT yang kita lakukan diketahui oleh manusia ketimbang Allah? Ingat apa itu IHSAN? ialah beribadah kepada Allah seolah-olah kita melihat Allah dan jika kita tidak melihat Allah, Allah selalu melihat kita. CCTV Allah dimana-mana.
Ini adalah bagian dari pengamalan Surat Al 'Ashr, QS. 42:48 dan
QS. 3:20 (menyampaikan)
Semoga kita semua terlindung dan menjauhkan diri
dari berKHALWAT.
@imardalilah
Terima kasih karena berkenan mengingatkan ^_^