Posted by Imar in
on
-
Ke inget iklan yang contentnya rumput tetangga lebih hijau. Si
Embeee liat rumput sebelah lebih hijau, lebih segar dan lebih menggoda *uHUG. Eh
ternyata pas disamperin tuh rumput sintetis, wkwkwk. Ketipu kan looo. Udah gitu
ada harimau lagi, wkwkwk. Ngenes bener. Udah ketipu, dikejar sama harimau lagi.
Mending kalo dikejar cinta atau jodoh *eh. Xixixiixixi.
Sering ya kita ada di posisi si Embeee itu? Menganggap rumput
tetangga lebih hijau, asri, menyenangkan, menenangkan, segar, dan lebih
menggoda. Dan menganggap kalo rumput kita itu ga menggairahkan, ga segar,
membosankan, ga enak, dll. Padahal itu kan cuma keliatannya aja, sama kayak si
Embeee itu. Pas disamperin ternyata eng ing eng cuma fatamorgana doang.
Dulu juga saya pernah mengalami apa yang si Embeee alami. Kondisi
seperti itu penyebabnya karena saya ga bersyukur dengan apa yang saya miliki. Menganggap
bahwa kehidupan orang lain lebih enak, lebih menyenangkan, lebih beruntung
dibandingkan saya yang hidupnya ga enak, ga menyenangkan, ga beruntung. Padahal
saya ga pernah tau apa yang sesungguhnya dirasakan orang itu rasakan dengan kehidupannya.
Saya asal nilai, asal judge, asal ngira-ngira. Itu suatu
kesalahan yang saya lakukan, fatal banget. Saya kufur nikmat kepada Allah
karena ga bersyukur sama kehidupan saya. Malah ngebanding-bandingin kehidupan saya
dengan orang lain. Ternyata sikap saya itu mempengaruhi apa yang saya lakukan,
mental saya melempem, ble’e e e e ela e e e ela e. Udah jangan diterusin entar
malah bau.
Taubatan nasuha dah saya, ga mau lagi bilang rumput tetangga
lebih bergoyang eh lebih hijau. Ga ga ga
mau, ga ga ga mau (Ala 7 icons). Mulai open mind, sering nyuci otak di laundry
sebelah rumah biar bersih, biar kena sinar matahari juga. Supaya otak ga mikir
sempit, sesempit daun kelor.
Saya melihat dengan mata dan hati apa yang dialami oleh
teman-teman disekitar saya, saya jadi lebih bersyukur. Saya bersyukur ga mengalami
apa yang mereka alami. Sumpeh, jujur aja kalo saya mengalami apa yang mereka
alami saya ga kuat.
Saya ga kuat mesti kerja monoton tiap hari, saya ga kuat
naik angkot tiap hari pake macet-macetan berjam-jam, saya ga kuat ditanyain
mulu kapan nikah, saya ga kuat ga ngemil (wkwkwkw), saya ga kuat merantau ga
pulang-pulang (xixixi), saya ga kuat kuliah sore sampe malem, saya ga kuat pokoknya.
Kalopun ada orang yang melihat hidup saya enak, ya itu ga
seperti yang terlihat. Namun bagi saya, hidup saya jelas lebih enak (bukan iklan) dibandingkan
orang-orang disekitar saya. Kenapa? Karena jika hidup saya seperti mereka belum
tentu saya sanggup menjalaninya. Allah berikan hidup masing-masing manusia
sesuai kemampuannya. Artinya pada saat kita mengalami suatu hal ini itu,
tandanya kita mampu. Namun sering kita ‘memandulkan’ diri, mengatakan bahwa ‘saya
ga mampu, ini terlalu berat bagi saya.’
Bukan berarti kita berbangga diri dengan diri kita dan
menunjuk-nunjuk idung orang lain bahwa hidupnya ga seenak hidup kita. Kita tetap
belajar dari kehidupan mereka, nilai-nilai positifnya kita tiru dan aplikasikan
ke dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan saya bersikap demikian, bikin saya SALUT pada teman-teman saya. Beneran, saya salut banget sama mereka. Kagum, dan suka heran
“Wih bisa ya lo lewatin fase kayak gitu. Gue aja belum tentu sanggup. Salut, Hebat!”
Bagi saya mereka semua adalah guru. Pengalaman kehidupan saya jauh dibawah
mereka.
Ayo kita ambil sikap, mensyukuri apa yang kita miliki,
mensyukuri apa yang telah Allah berikan pada kita. Sekalipun itu menyakitkan,
syukurilah. Karena dari pesakitan itu kita akan tumbuh dan berkembang menjadi
pribadi yang lebih kuat, lebih bijaksana, lebih kental santannya, hihihii. Ayo kita
yakini bahwa Allah memberikan segala sesuatu sesuai kemampuan kita.
Jangan lagi membandingkan rumput tetangga dengan rumput
kita. Seperti halnya saat solat, kita fokus melihat ke sajadah. Sajadah kalo ga
salah artinya tempat tinggal *CMIIW, implementasi dalam kehidupan sehari-hari
adalah kita wajib kudu mesti fokus sama rumah kita bukan rumah orang lain. Kalo
mau belajar, itu beda urusan.
Rumput gue jelas lebih HIJAU :)
@imardalilah