Cewek Merokok? So What?

Weekend, bagi sebagian orang sangat menyenangkan dan ditunggu-tunggu. Kenapa? Karena libur dari aktivitas selama weekday. Bisa hang out bareng teman, keluarga, bahkan pacar mungkin? Weekend, bagi saya sih biasa-biasa saja. Cuma ya memang di akhir pekanlah saya bisa hang out bareng teman. Sekedar cuap-cuap ngomongin ke-bodoh-an zaman sekolah, haha.

Weekend gini sih biasanya cuma nongkrong di resto fastfood, ngobrol ngalor-ngidul nggak penting, hihi. Satu-dua menit sih suka ada obrolan yang penting sih.

Malam ini nongkrong. Saya datang paling duluan, jam 20:20. Sepuluh menit kemudian, datang satu orang. Saya pesan makan duluan. Lapar.

"Mau pesan apa?" Tanya saya pada teman.
"Minum aja." Jawab ia singkat.

Lima menit kemudian saya datang dengan satu porsi nasi, ayam, kentang goreng, dan dua minuman.

Sudah setengah jam yang lain belum juga ada yang datang. Saya sudah selesai makan dan cuci tangan. Perasaan sudah mulai dongkol. Intinya mah pada nga to the ret, ngaret. Hufttt... Ada yang datang jam sembilan lewat, jam sepuluh, bahkan jam setengah dua belas. Malem loh itu. Ya tak enteni rek. Sebel sebel enyoy.

Namanya malam minggu ya, banyak anak muda yang kongkow bareng teman-temannya. Ya termasuk saya and the genk. Kami duduk di luar, smoking area. Actually, i hate it. Asapnya itu loh yang nggak nyante. Nusuk idung, nusuk tenggorokan. Duh bang, bisa nggak asapnya abang telen aja? Neng nggak kuat nih.

Sebenernya udah seneng tuh sebagian pada pergi. Agak lega nih hidung nyerep oksigennya. Eh nggak berapa lama pada datang alayers. Penuh lagi dah tuh kursi-kursi.

Saya perhatiin satu-satu. Mereka datang bergerombol. Ya lebih dari empat orang. Arah jam 5 saya ada segerombol abege, 5 cowok 1 cewek (kalo nggak salah, yang pasti ceweknya satu duduk di tengah). Liat dari muka dan dandanannya, saya berdecak hemm... Bukan berdecak kagum, kayak something wrong deh sama itu anak. Nggak begitu lama pas saya nengok ke belakang, bener aja, doi ngerokok.

Satu gerombolan di samping berselfie ria. Yang ini lebih banyak ceweknya di bandingkan cowoknya. Datang lagi sepasang muda-mudi, nampaknya temenan bukan pacaran, si cewek ngerokok. Perawakannya bongsor. Saya perhatikan bibirnya, hmm...emang perokok aktif.

Sekilas terdengar dia bercerita bahwa keluarga sudah tahu dia merokok dan yasudahlah ndak apa-apa kata orang tuanya. Asal kalau ada yang datang ke rumah merokok di belakang atau di toilet. Saya cuma bisa ngomong dalam hati "oh".

Nggak lama datang dua cewek. Duduk persis di samping saya. Satu temannya mengeluarkan sebungkus rokok, entah merk apa. Yang pasti bukan kretek. Hehe, yakali anak muda ngerokok kretek, bisa di bilang wis tue ya?

Sebeum di buka, ia pukul-pukuli dulu tuh orang. Saya nggak ngerti, apa salahnya si rokok sampai di pukuli seperti itu. Di getuk-getuk gitu. Nggak tahu deh biar apa. Nggak paham. Lalu dia buka bungkusnya, ambil satu batang, dan HAP!

Fenomena cewek merokok itu emang biasa aja sih buat saya. Sudah nggak aneh lagi. Tapi di masyarakat pada umumnya masih tabu. "Gile, cewek ngerokok?" Cewek yang merokok dianggap 'nakal'.

Kalau kita mau tarik garis penyebab cewek merokok sih banyak faktor. Tapi menurut saya, faktor utama ada pada keluarga. Kenapa? Kenapa ya, hahaha...

Hmm...gini, ketika anak marah kepada orang tua dia bisa melampiaskan kemarahannya pada apapun. Termasuk merokok. Itu salah satu contoh saja. Penyebabnya nggak selalu karena anak marah kepada orang tuanya. Bisa karena nggak nyaman di rumah, kurang perhatian, kurang kasih sayang, dan sebagainya.

Dulu, saat saya melihat cewek merokok saya langsung judgement. Tapi sekarang melihat mereka saya justru kasihan. Duh neng, kamu punya rahim. You are first school, first teacher for your kids. Ah, pokoknya cewek itu penting banget deh nanti kalau jadi ibu.

Saya punya teman cewek perokok berat. Gile, kalo doi ngerokok rasanya pengen melambaikan tangan ke kamera. Hayati nggak kuat bang. Mending ngisep bau duit deh daripada asap rokok, hahaha.

Dia begitu karena dia marah pada keluarganya, orang tuanya. Dia ingin membuktikan dia kuat. Oh girl, gue tahu lo tuh rapuh, rapuh banget.

Saya tahu dia perokok apa lantas membuat saya menjauhinya? Membencinya? Atau bahkan meninggalkannya. ENGGA! Karena saya tahu sebenarnya dia nggak kepengen begitu. Sebobrok-bobroknya orang pasti nggak mau di jauhi teman-temannya. Maka, rangkullah. Jangan seperti pengalaman saya dekat dengan ukhti-ukhti dan diantara mereka ada yang pacaran lalu dijauhi. Bergaul nggak seperti itu, bukan?

Saya melihat 'orang suci' yang menjauhi 'orang kotor' seperti melihat najis besar. Jika mereka melihat kotoran tersebut pada temannya, mereka jauhi. Seharusnya jika memang sayang dan ingin orang-orang yang kata mereka itu najis mbok ya di rangkul. Kita nggak pernah tahu kan kenapa mereka seperti itu? Mengapa mereka berbuat demikian?

Jika kita di posisi mereka, apa kita mau di jauhi? Di benci?

Saya memang nggak suka perokok tapi bukan berarti teman saya, si cewek perokok itu, saya jauhi karena dia merokok. Who knows oneday dia berubah atau saya bisa membantunya berubah?

Berteman, bersahabat, lebih daripada sekedar kongkow bareng, ketawa bareng, liburan bareng, ngobrol sampai pagi, nraktir, bahkan bantuin saat teman susah. Tapi juga tidak sampai kita mengikuti yang salah dari mereka hanya karena solidaritas. Benar kita dukung, salah kita rangkul.

Jadi, jangan pernah langsung menghakimi saat kita melihat seseorang berperilaku tidak sesuai norma yang berlaku. Di hakimi tanpa di adili itu menyakitkan. Cewek merokok? So what? Do'akan saja mereka :)

Love you my friends

@imardalilah

p1

Keep Going On

Beberapa waktu lalu, menulis menjadi rutinitas saya. Tepatnya akhir tahun 2013 saya memutuskan untuk menulis satu hari satu artikel. Kenapa? Karena saat itu saya ingin menjadi seorang penulis. Akhirnya saya berkomitmen rutin menulis setiap hari, melatih diri skill menulis saya. Bukan karena saya merasa tulisan saya bagus. Tapi karena saya memiliki suatu keinginan. Maka saya berpikir langkah saya haruslah sesuai dengan apa yang saya inginkan.


Komitmen sudah saya tentukan dan tentu saja konsekuensinya saya harus meluangkan waktu untuk melaksanakan komitmen saya tersebut. Di awal memang saya sangat bersemangat, hingga perlahan saya excuse karena ada hal yang lebih prioritas yaitu menyelesaikan skripsi. Akhirnya blog saya ini saya isi sesempatnya saja. Hingga akhir 2014 terjadi peristiwa besar dalam hidup saya dan men-distract kehidupan saya.


Singkat cerita, blog ini saya hidupkan lagi (saat ini). Sebenarnya sudah lama saya ingin menulis kembali. Tapi entahlah, otak seperti blank. Tidak tahu harus menulis apa. 


Penyebab blog ini saya isi kembali adalah tugas dari guru saya untuk berlatih menulis. Sebelumnya memang sudah saya katakan apa keinginan saya, blablabla...saya katakan panjang lebar. Bahkan saya mengatakan bahwa saya merasa bukan ingin menjadi penulis. Guru saya hanya berkata : "Lakukan tugas menulisnya, nanti kamu tahu apa maksudnya." Sebelumnya saya sudah ditugaskan untuk menulis.


Sebagai murid, saya sami'na wa atho'na. Ya walau pun saya blank tidak tahu harus menulis apa. Saya tidak tahu mengapa ini harus saya lakukan. Lumayan berat bagi saya yang harus tahu alasan dibalik sesuatu. 


Berhari-hari saya pikirkan sapa yang harus saya tulis. Mengapa dulu saya bisa dengan mudahnya menulis sedangkan sekarang tidak?


Lalu saya teringat pesan guru saya tersebut : lakukan saja, nanti kamu akan tahu. 


OK. Keyakinan dan kepercayaan dalam menuntut ilmu antara guru dan murid memang sangat di perlukan. Saya yakin dan percaya kepada guru saya bahwa beliau memberikan arahan sesuai dengan diri saya. Maka saya memutuskan untuk just do it, keep going on, keep running even you don't know. 


Mudah? Tentu saja tidak.


Manusia itu sering sekali tidak percaya, bukan? Terlebih dengan yang tidak terlihat, tidak berwujud, invisible, dan belum terbukti/teruji. Padahal Allah jelas mengatakan bahwa ciri orang beriman adalah percaya pada yang ghoib. Apakah yang ghoib itu hanya sebangsa jin? Tentu saja definisinya lebih luas daripada itu. Termasuk kasus yang saya alami diatas.


Manusia.... Jangankan percaya dengan sesama manusia. Pada Allah saja sebatas di mulut beriman, percaya, dan yakin. Tapi sering hatinya atau apa yang di lakukannya menunjukkan bahwa dia tidak yakin pada Allah.


Ya, beriman atau yakin atau percaya adalah pertaruhan keyakinan seumur hidup. Seperti saya, untuk hal seperti ini saja saya masih banyak berpikir dan bertanya-tanya. Mungkin jika di hitung selama saya hidup lebih banyak tidak yakin atau tidak percaya dalam diri saya.


Dengan keterbatasan yang saya miliki sebagai manusia, saya hanya bisa keep going on. Jika saya berhenti, saya MATI. Manusia bisa HIDUP hanya dengan (tetap) bergerak. Yup, bergeraklah hingga akhirnya langkahmu menyampaikan pada tujuanmu.



@imardalilah


p1

4 Tanda Dia Jodoh Kamu

Siapa yang sedang mencari jodohnya? Cung! Wah ternyata ada sekitar dua ribu lima ratus tujuh puluh tiga setengah nih yang ngacung, hehe. Jangan mencari jodoh tanpa tahu 4 tanda dia jodoh kamu loh. Emang ada tanda jodoh? Ada dong. 


Jodoh itu emang jadi bahasan yang laku dimana-mana. Apalagi jomblo semakin menjamur dimana-mana. Bukan lagi panu atau kutu air yang menjamur, tapi jomblo juga. Hahaha... Makanya, sekarang banyak banget orang yang sok tahu jadi ahli percintaan, perjombloan, atau perjodohan. Maklum, bagi jomblo seperti saya itu bak udara segar di padang pasir yang sangat gersang.

Terus, apa dong tandanya kalau doi jodoh kita?

Kita? Poligami dong? Buahaha.

Nah ini dia 4 tanda dia jodoh kamu, cekidot....


1.    Jenis kelamin berbeda.
Bisa dipastikan dia jodoh kamu jika jenis kelamin dia berbeda denganmu. Ingat, jika jenis kelaminnya sama tandanya dia bukan jodoh kamu. So, jangan sesekali berpikir bahwa yang jenis kelaminnya sama adalah jodoh kamu atau kamu berpikir karena kesamaan jenis kelamin kamu bisa lebih dimengerti oleh pasangan kamu sehingga kamu beranggapan lebih baik berjodoh dengan yang jenis kelaminnya sama.

2.    Seiman seagama. Memang pada dasarnya agama itu sama, mengatur hidup manusia agar tidak kacau (a : tidak ; gama : kacau). Juga sama, mengajarkan kasih sayang. Namun pondasi dan keyakinan setiap agama berbeda. Simpelnya, pasangan seiman seagama aja sering cekcok apalagi yang berbeda iman dan agamanya? Kebayang dong sulitnya?

3.   Sanggup dan mampu.
Maksudnya? Jika wanita, ia sanggup dan mampu menjadi ibu rumah tangga, istri solehah, dan menjadi supporter terdepan bagi suami #EAaaaa. Jangan sampe tuh istri masih jadi cabe-cabean, doyan nonton ftv sama acara musik alay. Pagi-pagi bukannya bikin sarapan buat suami malah asik dokem depan tv ketawa-ketiwi. Hiiiiiii.....

Nah jika pria, ia sanggup dan mampu menafkahi lahir batin istrinya beserta anak-anaknya kelak, menjadi pemimpin yang patut dicontoh, dan ga poligami kali yaaaa hahahaha. Jangan sampe calon suami kamu masih jadi terong-terongan. Rambut pake pomade ala kadarnya kayak tikus kecebur got, motor berisik udah kayak kaleng rombeng, asap rokok terus ngebul dari mulutnya (contoh pria yang ga sayang diri dan keluarganya).
Dan terakhir,

4.  Memiliki keyakinan. Loh memang yang seiman dan seagama aja ga cukup? Ya engga dong. Mesti memiliki keyakinan juga. Keyakinan bahwa kamu adalah jodoh dia, bukan hanya kamu yang yakin bahwa dia adalah jodoh kamu. Kalo keduanya sama-sama yakin dan berusaha, itu namanya cinta. Tapi kalo cuma kamu yang berusaha itu namanya dagang. Hehehe

Gimana? Udah nemuin jodoh kamu dari 4 tanda diatas? Kalo belum, mungkin kamu kurang piknik. Mainnya disitu-situ aja. Keluar rumah gih, hehehehe... Kalau udah, segera deh lamar atau buat kamu yang cewek segera minta dilamar yah ;)

Semoga artikel 4 tanda dia jodoh kamu ini membantu kamu dalam mendapatkan jodoh kamu ya, bro and sis :)


p1

Sahabat Saya ini Seorang Diri ke MK Minta Koruptor Dihukum Mati

Korupsi adalah perilaku mengambil apa yang bukan menjadi haknya. Ianya masuk dalam kategori kejahatan. Sedangkan pelakunya disebut koruptor. 


Koruptor itu sama saja seperti maling, pencuri, copet, rampok. Hanya saja, koruptor adalah penjahat berkerah putih. Penjahat bertangan bersih. Mereka (para koruptor) melakukan aksinya tersistem dan terencana.


Indonesia merupakan negara yang menjadi surga bagi koruptor. Bagaimana tidak? Berapa banyak koruptor yang terjerat hukum namun masih bisa melenggang bebas diluar. Atau jangan kejauhan kesana deh. Berapa banyak koruptor yang bisa menikmati penjara layaknya hotel bintang lima?
Bagaimana hal tersebut bisa terjadi?


Menurut saya karena aturan (hukum) atas koruptor dan penegakannya yang masih terlalu ‘manis’ untuk seorang koruptor. Di Indonesia tidak ada koruptor di hukum mati (sepengetahuan saya). Paling-paling di penjara sekian tahun (itu pun masih bisa jalan-jalan ke luar negeri dan makan di restoran, hahaha).


Dengan penjara yang hitungan tahun dan denda yang sangat kecil tidak akan membuat koruptor jera. Koruptor yang keluar penjara masih punya uang hasil korupsi dia. Dia masih bisa menikmati ini itu dengan mudah. Tidak ada rasa malu sudah merugikan negara dan memakan uang rakyat. Semestinya koruptor itu wajib mengembalikan seluruh uang hasil korupsi, lalu bayar denda senilai uang yang ia korupsi, dan terakhir di hukum mati.


Belum lama ini sahabat saya Pungki Harmoko, seorang diri mengajukan uji materi ke Mahkamah Konstitusi (MK) atas UU Tipikor yang dianggap tidak sesuai dengan ruh pemberantasan korupsi di tanah air.  Guru privat tersebut menggugat pasal 2 ayat 2 UU No. 20 tahun 2001 tentang tindak pidana korupsi dan meminta pemberlakuan hukuman mati bagi para koruptor.

Pungki Harmoko, menyampaikan pokok-pokok permohonan dalam sidang uji materi UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU PTPK), Selasa (29/9) di Ruang Sidang Pleno Gedung MK. *sumber : website MK.

Tidak seperti perawakannya yang kecil, Pungki memiliki nyali yang besar. Pria kelahiran Jakarta 36 tahun silam ini menganggap bahwa UU PTPK tidak selaras dengan cita-cita dan tujuan berdirinya NKRI. Baginya UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU PTPK) tidak mampu mewujudkan apa yang telah dicita-citakan substansinya sehingga merugikan secara khusus kepada dirinya. Kerugian tersebut terletak pada hilangnya hak dan harapan Pungki sebagai warga negara Indonesia akan terwujudnya cita-cita berdirinya NKRI, yaitu Negara yang makmur dan sejahtera.


Berdasarkan alasan tersebut, Pungki meminta agar penjelasan pasal 2 ayat 2 UU PTPK yang bertentangan dengan UUD 1945 diganti dengan penjelasan pasal yang sama dalam UU PTPK 1999. Karena menurutnya, penjelasan pasal 2 ayat 2 UU PTPK 1999 memungkinkan untuk memberlakukan hukuman mati bagi pelaku tindak pidana korupsi.


“Ada frasa dalam penjelasan pasal 2 ayat 2 UU PTPK No. 20 tahun 2001 yang menyebabkan hukum tidak dapat ditegakkan,” ujar Pungki dalam salinan gugatannya di website MK, Senin (28/9/15).


Koruptor harus diberikan efek jera. Caranya hukum mati koruptor. Selama ini hukum yang dikenakan bagi koruptor tidak ada efek jera. Itulah mengapa koruptor merajalela dan Indonesia kini dalam kondisi darurat korupsi.


Hukuman bagi koruptor terlalu ringan. Padahal kerugian yang dialami negara tidak sedikit. Secara tidak langsung koruptor itu seorang pembunuh, pembunuh rakyat. Makan uang negara, uang yang menjadi hak rakyat, uang untuk mensejahterakan rakyat (khususnya rakyat miskin dan dibawah garis kemiskinan) dia ambil tanpa rasa berdosa. Orang yang membunuh satu orang saja bisa di hukum mati kok. Kenapa koruptor yang ‘membunuh’ puluhan juta rakyat Indonesia tidak di hukum mati saja?


Jika hukuman mati diberlakukan dan ditegakkan, maka orang-orang yang berniat korupsi akan berpikir ulang. Menurut saya, jika hukuman mati itu selalu bertentangan dengan HAM atau Komnas HAM mestinya ditanyakan balik kepada Komnas HAM (atau siapapun yang menentang dengan alasan HAM) : 

“Bukankah koruptor telah mengambil HAM puluhan bahkan ratusan juta nyawa rakyat Indonesia? Lalu mengapa masih berkata dan berkelit bahwa koruptor mempunyai HAM? Mengapa kita lebih memilih menyelamatkan satu-dua nyawa koruptor dibandingkan nyawa puluhan bahkan ratusan jiwa rakyat Indonesia?”



 Please, think again and be smart J


Sebagai penutup saya salut dengan keberanian sahabat saya tersebut.  Mas Pungki terus berjuang walau sendirian menyuarakan yang saya yakin ini pun menjadi keinginan rakyat Indonesia. Sebelumnya pada tahun 2012 beliau pernah mengajukan gugatan tersebut ke MK namun dicabut.


Semoga tulisan ini menjadi salah satu penyemangat Mas Pungki walau pun saya tidak ikut serta mendatangi MK. Semoga tindakannya ini menjadi awal kebangkitan suara rakyat untuk menumpas koruptor di bumi Indonesia dan menyadarkan rakyat Indonesia bahwasannya mereka memiliki hak konstitusi sebagai warga Negara Indonesia untuk menguji atau menggugat UU yang tidak sesuai dengan tujuan dan dasar NKRI.


Mari dukung Mas Pungki dalam bentuk apapun. Selama koruptor masih ada, korupsi akan tetap ada. Maka berantaslah koruptornya bukan korupsinya. Hehe…. 


p1

Tips Mengatasi Mabuk Perjalanan

Ketika bepergian tentu saja kita menginginkan perjalanan yang menyenangkan. Jika perjalanan menyenangankan, sampai di tempat tujuan pun akan terasa lebih menyenangkan lagi. 

Namun bagaimana jika kita mengalami mabuk perjalanan? Ah, tentu saja tidak mengenakan. Rasanya ingin menghentikan perjalanan saja. Lalu, bagaimana mengatasinya? Berikut ulasannya.


1.      Pastikan diri dalam keadaan sehat dan prima sebelum melakukan perjalanan.
2.      Biasanya mabuk perjalanan diawali dengan pusing, kemudian mual, lalu ingin muntah. Agar hal tersebut tidak terjadi, posisikan kepala kamu senyaman mungkin. Kurangin gerakan badan dan kepala selama perjalanan. Jangan menunduk seperti main gadget atau membaca buku. Hal tersebut membuat rasa mual. Fokus saja pandangan ke depan atau ke luar kaca jendela melihat pemandangan. Biasanya itu bisa mengurangi bahkan mencegah rasa pusing dan mual.
3.      Berhubungan dengan posisi badan dan kepala, pilihlah tempat duduk di depan atau di belakang supir atau dekat jendela, di dek kapal, yang lebih stabil disbanding tempat duduk lainnya.
4.      Sebelum naik kendaraan, makanlah terlebih dahulu. Namun berikan jarak sekitar satu jam. Hindari makanan terlalu berat, berlemak dan pedas. Makan secukupnya agar tidak mual dan muntah saat perjalanan.
5.      Sebisa mungkin hindari wangi-wangian, baik pengharum kendaraan atau pun parfum. Hindari juga asap rokok dan bau yang menyengat seperti buah durian, atau mungkin ketek orang disamping kamu, hehe.
6.      Jaga sirkulasi udara didalam kendaraan. Jika tidak memungkinkan, usahakan cari tempat duduk disamping jendela. Ini agar otak tetap fresh, hidung bisa menghirup udara dengan leluasa.
7.      Jika kesemua tips tidak memungkinkan dilakukan, minum obat anti mabuk 30 menit sebelum keberangkatan.

8.      Jika kamu sudah kepalang mabuk, pejamkan mata dan usahakan tidur. Tidur membuat pusing dan mual hilang selama tidur.
9.      Nah, jika tidak bisa tidur. Selalu bawa minyak kayu putih atau minyak angin, oleskan disekitar dada, leher, dan perut.

10.  Bila sudah tidak tahan mual dan ingin muntahkan, baiknya keluarkan saja. Biasanya dengan begitu kondisi badan akan lebih baik.

Selamat mencoba tips mengatasi mabuk perjalanan. Semoga bermanfaat. Silakan share ke orang-orang terdekat kamu J


p1

Bahaya Menggunakan Pakaian Dalam Ketika Tidur

Tuhan menciptakan siang dan malam bukan tanpa ada alasan. Siang hari adalah waktu dimana manusia beraktivitas. Sedangkan malam hari adalah waktu dimana manusia diharuskan beristirahat. 

Tidur, ya manusia membutuhkan tidur untuk istirahat dan merefresh jasmaninya agar esok hari siap dan segar untuk beraktivitas kembali.

Kebanyakan orang tidur menggunakan pakaian dalam, benar? Namun tahukah Anda bahwa mengenakan pakaian dalam ketika tidur membahayakan kesehatan

Berikut penjelasan bahaya menggunakan pakaian dalam ketika tidur.


1.      Pakaian ketat
Pada dasarnya pakaian ketat (baik luar maupun dalam) tidak baik bagi kesehatan tubuh. Pakaian dalam yang ketat menekan perut atau dada bisa menekan syaraf-syaraf tertentu dalam tubuh kita sehingga akan mempengaruhi fungsi organ kita. Hal tersebut dapat menyebabkan diare, sembelit, pusing-pusing, sampai gatal-gatal.

Di daerah tropis seperti di Indonesia, pakaian dalam mudah merangsang produksi keringat. Jika tidak dibersihkan sebelum tidur  mikro organisme dalam tubuh Anda dapat menimbulkan kelainan pada kulit, seperti kudis dan penyakit-penyakit kulit lainnya.


2.      Berkurangnya Hormon Testosteron dan Beresiko Cystitis
Berkurangnya hormone testosteron menyebabkan tubuh cepat merasa lesu, otot lemah dan kekurang bugaran tubuh saat beraktifitas. Pemakaian celana dalam yang terlalu ketat dapat memicu risiko radang kandung kemih (cystitis).

3.    Bahaya Bagi Wanita
Tidur adalah waktu dimana tubuh melakukan proses perbaikan dan detoksifikasi (mengeluarkan racun). Pada saat tidur juga hormon-hormon imunitas diproduksi untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Memakai celana dalam saat tidur mengakibatkan tumbuhnya jamur di daerah vagina. Bahkan dapat menyebabkan kanker payudara. Wanita yang memakai bra saat tidur, apalagi yang ketat, dapat mengalami alergi saluran pernapasan.

4.       Bahaya Bagi Laki-Laki
Jika celana dalam terlalu ketat bisa menyebabkan kemandulan dan kerusakan testis karena suhu di skrotum akan meningkat dan memengaruhi produksi sperma.

Demikian penjelasan mengenai bahaya menggunakan pakaian dalam ketika tidur. Kesehatan tentu adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan kita. Maka dari itu, jagalah kebersihan pakaian luar terlebih pakaian dalam Anda. Pakailah pakaian yang longgar (baik dalam maupun luar).


Jika Anda risih tidak menggunakan pakaian dalam saat tidur, gunakanlah pakaian dalam yang longgar untuk mengurangi resiko-resiko tersebut. Sesuatu yang berharga bisa dijaga dengan tindakan yang kecil. (id)

*dari berbagai sumber



p1

Akal Manusia

Manusia itu makhluk paling sempurna di dunia ini. Kenapa tidak malaikat yang dikatakan makhluk paling sempurna?—padahal dia tunduk dan patuh sepenuhnya kepada Tuhan, tidak pernah membangkang. Malah manusia yang bodoh, penuh kekurangan, dan sering lupa dikatakan makhluk paling sempurna. Jawabnya ialah karena manusia memiliki sisi malaikat dan setan. Manusia diberikan akal untuk memilih mana yang akan ia lakukan, cara malaikat atau setan. 


Akal itu apa sih? 
Akal merupakan kekuatan untuk memutuskan atau menyimpulkan tentang sesuatu. Akal inilah yang akan menentukan manusia dalam bertindak. Manusia bisa bertindak melebihi solehnya malaikat atau bertindak jahat melebihi durhakanya setan.


Pernah ga sih kita berpikir bahwa orang tua kita, saudara, kakak, adik, teman, sahabat kita tidak sayang pada kita? Saya rasa setiap orang pernah merasakan hal tersebut.


Kenapa kita bisa berpendapat demikian?

Karena input yang kita dapatkan menggambarkan hal tersebut. Namun tahukah kamu bahwa input yang masuk ke dalam otak kita melalui inderawi kita bisa menghasilkan kemungkinan dua sisi : positif thinking atau negatif thinking.


Apa yang menentukan hasil tersebut?
Ialah proses pengolahan input dalam otak kita. Disinilah akal berperan. Akankah kita pikirkan masak-masak input yang kita dapatkan atau kita terbawa emosi sehingga berpikiran negatif? Akal-lah yang menentukan hal tersebut.


Jika kita mengolah input yang kita dapat terlebih dahulu, maka pikiran negatif itu akan menjauh. Tapi jika kita tidak mengolah input tersebut dengan baik melalui akal kita, maka pikiran buruklah yang terbersit dalam alam pikir kita.


Contoh begini, saya pernah ada di fase kakak-kakak saya tidak peduli pada saya. Jangankan ikut membantu membayar biaya kuliah saya, untuk sekedar membeli es cendol saja hampir tidak pernah. Saat saya meminta hak saya, dibilang uang tak ada. Namun saat anaknya atau istrinya ada keperluan, pasti ada uangnya.


Lumayan lama ada dalam fase tersebut membuat saya selalu berpikiran negatif tentang kakak-kakak saya. Kenapa saya bisa bersikap demikian? Karena input yang saya dapatkan berbicara demikian. Dan satu lagi yang terpenting, saya tak pernah memikirkan, menimbang, atau mengolah input tersebut dengan masak. Kesimpulan saya berbentuk judgement.


Seiring berjalannya waktu, saya berpikir. Memikirkan semua yang pernah saya alami. Memikirkan kemungkinan-kemungkinan dan alasan-alasan kenapa kakak-kakak saya berbuat demikian. Akhirnya saya sampai pada satu kesimpulan bahwa cara mengungkapkan kepedulian, kasih sayang, cinta masing-masing orang cara berbeda. Bukan kakak saya tak sayang saya, tapi caranya tidak seperti (berbeda) pemahaman saya tentang cara menyayangi seseorang.


Akhirnya, saya bisa berdamai dengan diri saya sendiri. Saya belajar memahami dan memaklumi orang lain. Belajar untuk memberi lebih dahulu, sekali pun (mungkin) tidak akan pernah ada balasan dari orang yang saya beri.


Idul Fitri adalah momentum bagi saya mendengarkan suara hati kakak-kakak saya, harapannya, keinginannya, doanya untuk saya. Masya Allah, saya merasa apa yang diutarakan mereka itu tulus. Dari sana saya semakin yakin bahwa mereka sayang pada saya tapi dengan cara yang berbeda, caranya masing-masing.


Coba hitung berapa banyak sudah kita tanpa pikir panjang lantas menjudgement seseorang?—mengeluarkan sisi setan kita. Berprasangka buruk pada sebagian besar orang. Mengumpulkan sedikit demi sedikit noda hitam dalam hati kita sehingga kebaikan apapun yang dilakukan orang yang kita benci tidak ada artinya sama sekali bagi kita. Kebaikannya dianggap topeng, munafik, dan lain sebagainya.



Keluarkanlah sisi malaikat kita. Kita bisa lebih soleh dibandingkan malaikat. Sungguh. Dengan apa? Pakailah akal kita. Itu adalah nikmat. Sesiapa yang mensyukuri nikmatNya maka Dia tambahkan. Lalu bagaimana mensyukuri nikmatNya? Yaitu dengan cara memakainya sebaik mungkin, untuk kebaikan dan menyebarkan kebaikan.



Akun IG, FB, Twitter : @imardalilah

p1