Adakah diantara kita yang dinilai tidak sukses oleh orang-orang disekitarnya? Adakah diantara kita yang meyakini dan menggeluti jalur kesuksesannya namun dicibir oleh orang-orng disekitarnya?


Seorang tukang bakso yang omzetnya puluhan juta setiap bulan tetap dicemooh oleh mertuanya. Konon mertuanya lebih suka saat si menantu bekerja sebagai pegawai kantoran yang necis berdasi. Jika demikian, apakah menantu tersebut yang kini menjadi tukang bakso adalah orang yang tidak sukses? Padahal omzet yang ia capai hingga puluhan juta rupiah tiap bulannya. Mengapa mertuanya tidak menyukainya?


Yes, persepsi sukses masing-masing orang berbeda. Ada yang beranggapan sukses adalah ketika lolos seleksi CPNS, sukses adalah ketika bisa bekerja di perusahaan besar di ibukota, sukses adalah ketika menjadi pengusaha, sukses adalah bla bla bla bla. Selain persepsi, gengsi pun mempengaruhi.


Maka dari itu, jalur kesuksesan tiap orang pun berbeda. Saat kita meyakini jalur kesuksesan kita, gelutilah dengan sepenuh hati. Berikan perhatian lebih. Jika ada yang mencibir itu tidak mempengaruhi dirimu sama sekali. Ya kecuali kau memikirkan cibiran tersebut dan mulai ragu dengan yang sedang kau geluti sekarang.


Jika bapakmu yang seorang PNS adalah orang yang sukses, belum tentu jalan kesuksesanmu sama dengannya. Bisa jadi yang lain –yang seratus delapan puluh derajat berbeda dengan profesi bapakmu. Jika bapakmu yang seorang pedagang adalah orang yang sukses, belum tentu jalan kesuksesanmu sama dengannya. Bisa jadi yang lain. Maka carilah jalan kesuksesanmu, benar-benar jalan kesuksesan milikmu, tanpa meniru atau mengekor siapapun.


Sekarang ini menurutku sedang marak wirausaha. Lihat saja berapa banyak buku, seminar, workshop, training, bahkan sekolah wirausaha saat ini? Satu teman jualan, yang lain ikutan. Satu teman ikut seminar, yang lain ikutan. Begitu seterusnya. Bukan berarti wirausaha itu tidak baik. Jika memang menurutmu itu adalah jalan kesuksesanmu, lakukanlah lalu fokus padanya. Jangan jadi bebek. Kau harus sadar apa yang kau pilih sebagai jalan dan pintu kesuksesanmu.


Terlebih tak sedikit yang terjerumus karena iming-iming judul buku, seminar, training, dan lain sebagainya. Modal sudah banyak yang dikeluarkan tapi hasil tak nampak juga. Bukan hendak menyalahkan buku, seminar, training, atau dirimu tapi ketahui dengan seksama apa sebenarnya yang menjadi jalan suksesmu. Jalan sukses setiap orang berbeda, maka tak perlu jadi bebek. Temukan sendiri.


Coba lihat sekarang berapa banyak profesi baru yang muncul karena kemajuan zaman? Kalau kita tetap mendengarkan orang tua yang menginginkan diri kita menjadi PNS, itu sudah ketinggalan zaman. Bukan berarti membantah atau PNS itu tidak baik. Maksudnya, PNS hingga kini masih jadi primadona bagi orang tua sebagai profesi yang menjanjikan untuk anak-anaknya. Nah, jika kau tidak suka dengan profesi tersebut tak perlu kau ikuti. Cari saja yang lain yaitu jalan kesuksesanmu sendiri. Tak peduli halau rintangnya seperti apa. Kau harus ngeyel mempertahankan dan membuktikannya pada yang meragukanmu.


Karena ada perkembangan teknologi, sekarang ada namanya konsultan media sosial, jual beli akun sosial media, ilmu marketing yang sudah meluas hingga ke gadget yang sehari-hari kita pegang, dan lain sebagainya. Dikemudian hari akan lebih banyak lagi profesi baru dan mungkin saja itu adalah suatu hal yang sedang kau geluti saat ini.



Saat kau sudah yakin dengan jalan kesuksesanmu, lakukan dan fokuslah. Omong besar dari kanan-kiri, depan-belakang, dan sampingmu hanyalah ujian untuk menguji seberapa yakin kau dengan apa yang kau yakini dan perjuangkan tersebut.



@imardalilah

Leave a Reply