Banyak orang bertanya, untuk apa bersama jika ujungnya berpisah jua?
Banyak orang berkata, jika kebersamaan ini hanya berujung perpisahan lebih baik tak usah ada kebersamaan itu.


Ya, aku setuju. Untuk apa bersama jika ujungnya berpisah jua? Dan aku sangat setuju tak perlu ada kebersamaan jika akhirnya aku dan kamu mesti berpisah, hingga seakan percuma adanya kebersamaan tersebut.


Kebersamaan itu semestinya berujung kebersamaan. We are TEAM, Together Everyone Achive More. Jika kita bersama, kita lebih kuat. Jika kita bersama, kita lebih tangguh. Jika kita bersama, halang dan rintang lebih mudah kita lewati. Karena apa? Ya, karena kita bersama. Karena kita TEAM.


Waktu yang kita habiskan dalam kebersamaan itu menjadi kenangan yang tak kan pernah aku lupakan. Sungguh. Karena kebersamaan itu merupakan waktu dimana aku menyimpannya dalam tiap rongga syaraf-ku, dalam tiap celah belahan otak limbik kiri-ku, dalam tiap bagian otot-otot dalam tubuhku.


Semua terekam dengan jelas oleh panca indera-ku. Kau tau mengapa? Karena kau begitu spesial, kau begitu istimewa untukku. Jika orang lain atau orang lain pernah bersama denganmu, mereka hanya mengingatmu dalam otaknya, tapi aku mengingatmu dalam semua panca indera-ku. Dan untuk men-delete-nya dibutuhkan waktu yang sangat sangat lama.


Mungkin mudah menekan tombol delete atau backspace tapi sangat dan teramat tidak mudah untuk menghapus segala kenangan yang kita lalui bersama. Terlebih memori-ku sangat kuat, memori-ku bisa mengingat hal yang sangat detail, yang kecil-kecil, apapun itu. Memori-ku tak sekedar memori dalam otak-ku, tapi memori-ku meliputi segala inderawi yang aku miliki saat ini.


Sekalipun aku amnesia, itu tak akan membuatku lupa akan dirimu. Itu tidak akan membuat segala memori kita dalam kebersamaan terhapus begitu saja.


Jika kita berpisah, tegakah kau membiarkan aku dengan segala kenangan kita dalam kebersamaan? Tegakah engkau membiarkan aku berusaha sekuat tenaga untuk menghapus setiap kenangan itu yang terekam dalam setiap sendi, dalam setiap titik diriku?


Itulah mengapa, untuk apa bersama jika ujungnya berpisah? Jika kau tidak menginginkan kebersamaan ini tetap bersama, lebih baik jangan pernah mengajakku untuk bersamamu.


Aku akan sangat tersiksa jika kau bersama aku yang dinaungi dalam kebersamaan berujung dengan perpisahan.  Sekalipun aku adalah makhluk yang paling kuat, yang mungkin menggendong-mu berkilo-kilo meter pun aku sanggup, tapi aku tetap makhluk yang rapuh kala kau akhiri kebersamaan ini.


Mungkin jika kau keukeuh mengakhiri kebersamaan ini aku hanya bisa berdiam diri sambil mempertanyakan semuanya padamu seperti lirik lagu Adele-Don’t You Remember….


Don't you remember?

The reason you loved me before
Baby, please remember me once more,



When was the last time you thought of me?

Or have you completely erased me from your memory?

I often think about where I went wrong
The more I do, the less I know.



Don’t You Remember?


Lalu aku lanjutkan dengan menyanyikan lagu Geisha....

Lumpuhkanlah ingatanku, hapuskan tentang dia
Hapuskan memoriku tentang dia
Hilangkanlah ingatanku jika itu tentang dia
Ku ingin ku lupakannya



@imardalilah

One Response so far.

  1. Cintanya intuiting gimana madam? hehe

Leave a Reply